Pemandangan tersebut merupakan acara bersih desa yang dilakukan di Desa Wonorejo, Banyuputih, Situbondo. Mereka menggelar grebeg Tumpeng Sewu sebagai wujud sukur.
Dalam acara tersebut, ratusan tumpeng yang berisi hasil pertanian dan buah-buahan dan makanan ditata layaknya gunung dan di arak ribuan warga dengan mengelilingi di empat penjuru desa.
Pantauan di lapangan, ratusan warga desa sejak pagi mengikuti acara ritual bersih desa. Tanpa dikomando, mereka langsung berebut tumpeng yang berisi hasil pertanian sesaat setelah selesai berdoa.
![]() |
"Ini acara yang sengaja kami gelar setiap tahun. Untuk tolak bala," papar Kepala Desa Wonorejo, Sumarto, kepada sejumlah wartawan di lokasi, Jumat (28/7/2023).
Menurut Sumarto, dalam acara tahunan itu warga meyakini bahwa hasil pertanian yang telah diarak dan didoakan secara lintas agama, bila dicampurkan dengan bibit pertanian lainnya akan barokah.
"Dipercaya bahwa hasil pertanian jika dicampur dengan bibit yang akan ditanam, hasilnya kelak akan melimpah," beber Sumarto.
Pun demikian jika hasil pertanian itu akan dikonsumsi langsung akan menjadi tolak bala, dan kesialan sepanjang tahun akan menjauhi warga.
"Biasanya tanpa dikomando warga akan berebut tumpeng yang telah ditata sedemikian rupa. Istilahnya ngalap berkah," pungkas Sumarto.
Sementara salah seorang tokoh desa, Muhamad Ilyas, mengatakan acara memang digelar dalam bentuk menyajikan tumpeng sewu, lalu dibentuk gunungan besar. Serta ditambah ancak
"Tumpeng yang diarak tersebut merupakan hasil pertaian, berisi buah, telur dan makanan.Tradisi ini sudah berlangsung lama dan terus berusaha dilestarikan," tandas Ilyas.
(abq/iwd)