Kemeriahan Festival Rawat Jagat Pacitan Bernuansa Bumi Lestari

Kemeriahan Festival Rawat Jagat Pacitan Bernuansa Bumi Lestari

Purwoto Sumodiharjo - detikJatim
Sabtu, 29 Jul 2023 16:03 WIB
Festival Rawat Jagat di Pacitan
Festival Rawat Jagat Pacitan dengan tampilan nuansa bumi lestari (Foto: Purwoto Sumodiharjo/detikJatim )
Pacitan -

Kabupaten Pacitan kembali menggelar festival budaya Rawat Jagat. Kali ini, temanya tentang kampanye pelestarian lingkungan. Hal itu diilustrasikan dengan semua tampilan yang bernuansa bumi yang lestari.

"Ada ribuan seniman lokal dan ratusan seniman nasional yang ikut ambil bagian," kata Wulan Fitriana, tim kreatif Rawat Jagat saat berbincang dengan detikJatim, Sabtu (29/7/2023).

Deretan atraksi budaya itu akan digelar di 4 venue berbeda. Venue pertama yang terletak di Jalan Ahmad Yani menyajikan tampilan dengan muatan pesan kurangi sampah plastik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, di venue kedua diisi aneka atraksi bertemakan konservasi alam. Lalu, di venue ketiga, semua tampilan kental dengan kampanye penghijauan dan gerakan melawan illegal logging. Selain para seniman, pelaku di tiap venue adalah siswa sekolah di Kota 1001 Gua.

"Ya ini acara kita semua, seluruh warga Pacitan. Semangat cinta lingkungan dan alam kita upayakan ditebar ke segenap penjuru melalui event ini," tambah perempuan yang juga menjabat Kepala Desa Gendaran, Kecamatan Donorojo ini.

ADVERTISEMENT

"Semua ornamen yang digunakan berbahan bambu. Itu juga bentuk edukasi sebab tanaman bambu terbukti efektif sebagai penahan air," imbuhnya.

Festival Rawat Jagat di PacitanFestival Rawat Jagat di Pacitan Foto: Purwoto Sumodiharjo/detikJatim

Menurut Wulan, Rawat Jagat bukan sekadar festival budaya. Aspek pemberdayaan ekonomi juga menjadi aspek yang disasar. Ini diwujudkan dengan gelaran Pasar Kangen yang ditempatkan di salah satu sudut Jalan Ahmad Yani.

Pasar tradisional tersebut diisi para pegiat UMKM. Rata-rata berstatus pemula. Barang dagangan yang dijajakan pun tergolong unik. Semua komoditas yang dijual, baik barang maupun makanan semuanya khas Pacitan.

"Jadi harapan kami mereka yang dari perantauan saat pulang nggak sebatas menyaksikan hiburan, tapi sekaligus bernostalgia dengan jajanan asli kampung halaman," tambahnya.

Venue terakhir berada di Perempatan Penceng. Di atas panggung utama itu akan digelar deretan atraksi. Mulai dari pentas Tari Kethek Ogleng, penancapan Bendera Panji, serta doa bersama. Di tempat itu pula ada tampilan flashmob Tari Eklek serta pentas musik.

Prosesi Rawat Jagat dimulai pukul 14.00 WIB. Ditandai dengan kirab panji dan gunungan. Bupati Indrata Nur Bayuaji bersama rombongan berangkat dari halaman Pendopo Kabupaten, Jl JA Suprapto menuju Perempatan Penceng.

"Intinya, Rawat Jagat ini adalah tentang kesenian, pemberdayaan ekonomi, dan doa bersama sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta," ujar lulusan Sastra Inggris salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta.




(hil/iwd)


Hide Ads