Ini Lokasi HBS Era Bung Karno, Bukan SMA Kompleks Surabaya

Ini Lokasi HBS Era Bung Karno, Bukan SMA Kompleks Surabaya

Nanda Syafira - detikJatim
Kamis, 08 Jun 2023 11:33 WIB
Pengamat sejarah asal Surabaya, Kuncarsono Prasetyo mengatakan HBS era Soekarno adalah HBS dengan lokasi kedua. Yang saat ini ditempati Kantor Pos Besar Surabaya.
Kantor Pos Kebonrojo Surabaya/Foto: Wisnu Setiadarma
Surabaya -

Banyak yang mengira Ir. Soekarno pernah sekolah di Hoogere Burgerschool (HBS) yang lokasinya kini menjadi SMA Kompleks Surabaya. Namun ternyata itu kurang tepat.

Soekarno yang akrab disapa Bung Karno merupakan tokoh bangsa yang lahir pada 6 Juni 1901 di Peneleh, Surabaya. Meski begitu, ia tak menghabiskan masa kecilnya di Kota Pahlawan.

Soekarno menghabiskan masa kecilnya di berbagai daerah, di mana saja sang ayah Raden Soekeni ditugaskan untuk mengajar. Putra Sang Fajar mengenyam pendidikan pertama di tempat ayahnya mengajar, yakni sekolah dasar Eerste Inlandse School.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip detikEdu, Soekarno belajar di sekolah dasar milik Belanda itu hingga kelas lima. Ia kemudian dipindahkan ke sekolah Eropa Europeesche Lagere School (ELS), agar mudah untuk meniti jenjang pendidikan berikutnya. Soekarno lulus dari ELS pada 1915.

Jejak Bung Karno di Surabaya:

1. Bung Karno Masuk HBS

Berdasarkan arsip di Museum Kelahiran Bung Karno, Soekarno kembali ke Surabaya pada 1916 untuk sekolah di Hoogere Burgerschool (HBS). Dalam sebuah dokumen Reglementen Programma's (buku peraturan pendidikan) HBS halaman 78 bagian Naamlijst der Leerlingen (daftar nama murid) per 1 Juli 1916, Soekarno terdaftar sebagai murid tahun pertama kelas G.

ADVERTISEMENT

Raden Soekeni mempercayakan Soekarno untuk tinggal di indekos milik H.O.S Tjokroaminoto. Pertimbangannya, Sang Guru Bangsa mampu mengayomi dan mendidik anaknya agar dapat berbudi baik, serta meningkatkan jiwa nasionalisme Bung Karno meski sekolah di lingkungan Belanda.

Di masa itulah Tjokroaminoto menggembleng jiwa nasionalisme seorang anak muda yang kelak menjadi Sang Proklamator. Tak hanya membangkitkan jiwa nasionalisme, Soekarno juga dilatih menulis hingga berpidato.

Kekagumannya pada Tjokroaminoto ketika berpidato, membuat Soekarno rajin berlatih pidato. Dalam ruang loteng rumah kos itu, suara lantangnya menarik perhatian dan menghibur teman-teman indekosnya.

2. Sejarah Singkat HBS

Arsip museum tersebut juga mencatat Bung Karno tinggal dengan Tjokroaminoto hingga lulus dari HBS pada 1921. Lantas, di manakah bangunan yang dulu menjadi HBS?

HBS mengalami 3 kali pindah lokasi. Itu seperti yang diterangkan Indra Cipta Jaya dan Gayung Kasuma dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB Unair) dalam jurnal mengenai sejarah HBS.

HBS didirikan sebagai sekolah lanjutan dari tingkatan sekolah pertama yakni Europeesche Lagere School (ELS). HBS diperuntukkan bagi golongan Eropa dan kaum Elite Bumiputra. HBS yang berlokasi di Surabaya terbentuk pada 1875.

Pada periode kolonial hingga pascakemerdekaan, HBS di Surabaya pernah menempati 3 lokasi. Yang pertama tahun 1875-1881 di Jalan Baliwerti. Kemudian tahun 1881-1923 berada di Regentstraat atau Jalan Kadipaten. Serta yang terakhir tahun 1923-1950 yaitu di Jalan Ketabang.

Tiga tempat tersebut hingga kini masih digunakan, meski telah berbeda fungsinya. Gedung HBS di Jalan Baliwerti kini ditempati Fakultas Tehnik Kimia ITS.

Kemudian yang di Jalan Regentstraat (kini jadi Jalan Kebon Rojo), gedungnya ditempati sebagai Kantor Pos Besar Surabaya.

Terakhir, HBS yang di Jalan Ketabang sekarang ditempati SMA Kompleks yakni SMAN 1, SMAN 2, SMAN 5, dan SMAN 9 Surabaya.

3. Lokasi HBS Era Bung Karno

Pengamat sejarah asal Surabaya, Kuncarsono Prasetyo mengatakan HBS era Soekarno adalah HBS dengan lokasi kedua. Yang saat ini ditempati Kantor Pos Besar Surabaya.

"Jadi dulu HBS itu ketika (masa) Soekarno adanya di tempat yang sekarang menjadi Kantor Pos Kebon Rojo. Soekarno kan (bersekolah di HBS) sampai tahun 1921. (Pada tahun) 1926 (gedung HBS) baru dibongkar untuk (menjadi) gedung Kantor Pos," kata Kuncar kepada detikJatim, Kamis (8/6/2023).

Kuncar juga menyebutkan bangunan tersebut telah mengalami renovasi. Berbeda dengan bentuk gedung ketika berfungsi sebagai HBS.

"Nggak ada (barang peninggalan di Kantor Pos). Sisa-sisa peninggalan di situ udah nggak ada. Kemungkinan ya sudah dibereskan ketika dibongkar menjadi gedung Kantor Pos" Tutupnya.




(sun/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads