Tidak banyak orang punya kesempatan untuk melihat langsung proses perawatan benda cagar budaya kuno di museum. Ternyata prosesnya sangat rumit.
Museum Mpu Purwa Kota Malang sedang melakukan kegiatan perawatan atau konservasi koleksi kuno yang disimpan rapi di dalam dan luar bangunan dua lantai itu.
Pantauan detikJatim, ada sejumlah prasasti, juga koleksi seperti Makara dan Yoni di halaman Museum Mpu Purwa Perumahan Griya Santa, Jalan Soekarno-Hatta yang dibersihkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lumut-lumut yang menempel pada batu disemprot dengan cairan khusus kemudian ditutup dengan plastik dan didiamkan selama sehari. Baru setelahnya dilakukan pembersihan.
"Jadi pembersihannya menggunakan mekanisme kering terlebih dahulu. Ketika belum bersih akan dipakai mekanisme basah dengan air," ujar Kasubnit Pemeliharaan Cagar Budaya Agus Kiswanto, Rabu (7/6/2023).
Agus menyampaikan untuk perawatan benda cagar budaya berbahan logam dilakukan dengan cara berbeda. Yang menjadi musuh benda bersejarah berbahan logam adalah karat.
"Untuk membersihkan logam ini kita buat zat yang cukup kental dan nanti ditempelkan di logam itu. Setelah 15 menit baru kita bilas pakai air. Kalau menurut kami dalam perawatan tidak ada yang sulit," kata dia.
Analis penetapan cagar budaya dan koleksi museum Disdikbud Kota Malang Harimet Sulistiono mengatakan bahwa perawatan ini dilakukan untuk beberapa koleksi yang memang perlu pembersihan.
"Tidak semua koleksi. Hanya yang perlu mendapat perawatan. Sedangkan yang kondisinya baik kami biarkan, tidak perlu perawatan dahulu," katanya.
Ia menerangkan bahwa total ada 136 koleksi di Museum Mpu Purwa Kota Malang. Dari jumlah itu hanya 50 koleksi yang dipamerkan. Sedangkan sisanya disimpan di tempat khusus.
"Konservasi untuk memelihara cagar budaya di museum ini terus kami lakukan berkala. Biasanya setiap setahun sekali. Tujuannya supaya tidak hancur dan tetap utuh," ujarnya.
(dpe/iwd)