Dalam perayaan Yadnya Kasada kali ini Suku Tengger tidak menggelar ritual khusus untuk patung Ganesha di bibir kawah. Sebabnya, patung itu baru dipasang beberapa hari lalu setelah patung yang lama jatuh ke kawah Gunung Bromo.
Ketua PHDI Kabupaten Probolinggo Bambang Suprapto mengatakan bahwa ketika Patung Ganesha yang baru dipasang pada Jumat (2/6/2023) dini hari, Suku Tengger sudah sekaligus menggelar ritual. Sehingga, tidak perlu lagi ada ritual khusus susulan pada Yadnya Kasada kali ini.
"Jadi untuk kali ini tidak ada ritual khusus yang dilakukan lagi untuk Patung Ganesha, karena setelah penggantian itu langsung dilaksanakan dengan ritualnya," kata Bambang, Senin (5/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena tidak ada ritual khusus itulah, Bambang menyebutkan bahwa dalam rangkaian acara Yadnya Kasada kali ini, setelah upacara tuntas para dukun Pandita dan warga Suku Tengger langsung membawa larung sesaji dari Pura Luhur Poten ke kawah Gunung Bromo.
"Larung sesaji tetap sama seperti sebelumnya, berupa buah dan sayuran yang dihasilkan dari bumi Tengger ini. Karena memang itu sudah jadi budaya dari para leluhur kami sebagai ungkapan syukur dan terima kasih," ujarnya.
Sebelumnya, warga Suku Tengger di Brang Kulon, Pasuruan dan Brang Wetan, Probolinggo telah mengganti patung Ganesha yang sebelumnya jatuh ke Kawah Gunung Bromo. Proses peletakan patung Ganesha yang baru itu diiringi ritual yang digelar selama 2 jam.
Setelah peristiwa hilangnya patung Ganesha dua minggu lalu warga Suku Tengger memutuskan mendatangkan patung Ganesha baru dari Trowulan Mojokerto sebagai patung pengganti untuk diletakkan di tempat yang sama di bibir Kawah Gunung Bromo, Probolinggo.
Peletakan patung Ganesha baru itu digelar pada Jumat (2/6/2023) dini hari didahului sejumlah ritual yang dilakukan oleh warga. Yakni ritual Melaspas dan Ngenteg Linggih.
(dpe/iwd)