Tradisi Unik Saat Lebaran di Trenggalek, Berlomba-lomba Menghias Kampung

Tradisi Unik Saat Lebaran di Trenggalek, Berlomba-lomba Menghias Kampung

Adhar Muttaqin - detikJatim
Senin, 24 Apr 2023 22:30 WIB
tradisi lebaran di trenggalek
Salah satu sudut kampung yang dihias (Foto: Adhar Muttaqin)
Trenggalek -

Perayaan Hari Raya Idul Fitri di Trenggalek berlangsung meriah, aneka hiasan dan lampu beraneka warga menghiasi jalan-jalan perkampungan. Tradisi menghias kampung saat lebaran telah berlangsung selama satu dekade terakhir.

Salah satu perkampungan yang meriah dengan aneka hiasan berada di Desa Widoro, Kecamatan Gandusari, Trenggalek. Seluruh lorong kampung tampak meriah dengan gemerlap lampu hias.

Menurut warga Desa Widoro, Samsul Maarif, tradisi mempercantik kampung tersebut biasanya berlangsung selama dua pekan, mulai H-7 hingga H+7 lebaran. Warga bergotong royong dan rela merogoh kocek sendiri untuk mempercantik lingkungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tradisi seperti ini sudah berlangsung sekitar 10 tahun. Ini dilakukan secara gotong royong oleh warga. Satu lorong ini bisa habis Rp 30 juta," kata Samsul Maarif, Senin (24/4/2023).

tradisi lebaran di trenggalekFoto: Adhar Muttaqin

Menurut Samsul, upaya mempercantik kampung merupakan salah satu bentuk rasa syukur masyarakat setelah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh sekaligus menyambut Idul Fitri.

ADVERTISEMENT

"Setelah puasa satu bulan, rasa syukur masyarakat bermacam-macam, ada yang diucapkan, beribadah maupun yang diwujudkan dalam bentuk seperti ini," ujarnya.

Gemerlap aneka lampu dan ornamen ini seakan menyambut para tamu yang berlebaran sekaligus menyambut kedatangan pemudik yang pulang ke kampung halaman.

Tak hanya sekedar mempercantik kampung, tradisi ini juga memiliki ternyata juga memiliki fungsi lain, yakni mempererat tali silaturahmi sesama warga.

"Karena semua gotong royong untuk kampungnya," jelasnya.

Hal senada disampaikan warga lain, Achmad Marzuki, kemeriahan desanya dalam menyambut lebaran juga menjadi daya tarik tersendiri bagi warga dari luar desa.

"Sejak sebelum malam takbir, kalau malam gang-gang di sini ramai, banyak warga dari luar desa yang penasaran," kata Marzuki.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads