Ternyata tak hanya Muhammadiyah yang melaksanakan salat Idul Fitri hari ini. Ratusan jemaah Nahdliyin di musala Al Ikhsan, Kabupaten Blitar juga melaksanakan salat Id hari ini disertai tradisi menerbangkan balon.
Menurut Yahya Mustofa, musala Al Ikhsan ini didirikan oleh ulama ahli hisab sejak puluhan tahun silam. Sehingga, walaupun sebagian besar kaum NU menggunakan metode mellihat hilal untuk menentukan 1 Syawal, namun tidak demikian dengan jemaah musala di Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar ini.
"Semua yang ikut salat Idul Fitri di sini hari ini adalah jemaah NU, karena tidak semua NU meyakini metode hilal. Nah, mereka dari desa lain yang meyakini metode hisab akhirnya pada ikut salat Id di sini," kata Yahya kepada detikJatim, Jumat (21/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan untuk jemaah Muhammadiyah di wilayah ini, mereka menggelar sendiri salat Id di Lapangan Jatinom. Sedikitnya ada 11 lokasi yang menggelar salat Idul Fitri hari ini yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah baik di Kota maupun Kabupaten Blitar. Di Kota Blitar sendiri, empat lokasi terpantau dimanfaatkan untuk menggelar salat Idul Fitri.
Selain menggunakan metode hisab, tradisi lain dijaga tetap lestari di musala yang terletak di RT 4 RW 3 Jatinom ini yakni menggelar kenduri dengan makan bersama-sama di dalam musala. Setiap rumah yang lokasinya dekat dengan mushala menyiapkan masakan diwadahi ember besar untuk dimakan bersama-sama.
"Setelah itu kami main petasan, lalu terbangkan balon. Tahun ini ada dua balon buatan sendiri. Itu tradisi kami yang memang berbeda dengan kaum NU kebanyakan. Namun ini keyakinan kami," tukasnya.
(abq/dte)