.webp)
Nama Mpu Glen ada di dalam prasasti Ampeldento. Sosok Mpu Glen sendiri masih menjadi teka-teki.
Arkeolog Dwi Cahyono mengatakan, jika memang dalam prasasti Ampeldento tertulis nama Mpu Glen, patut diduga ia merupakan penguasa wilayah di mana prasasti ditemukan. Hal itu berdasarkan dari penyebutan nama yang tertulis dalam prasasti berbahasa Jawa kuno itu. Yakni, Rakryan Apatih Mpu Glen.
"Rakryan itu hampir sama dengan rakai. Yaitu penguasa yang memiliki wilayah lebih luas dari desa. Kalau tertera di prasasti, ya berarti ada tokoh itu (Mpu Glen)," kata Dwi Cahyono kepada detikJatim, Selasa (24/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi mengaku belum pernah melihat catatan yang menyebut nama Rakryan apatih Mpu Glen atau Mpu Blen. Dwi sendiri belum pernah melihat secara langsung prasasti yang ditemukan 22 Nopember 2022 lalu itu.
"Belum, baru dengar Glen atau Blen," jawabnya ditanya soal adanya nama Mpu Glen sebagai rakryan apatih.
Dwi menduga, rakryan apatih Mpu Glen merupakan tokoh atau pejabat lokal setingkat rakai yang berlokasi di sub area timur Malang. Dugaan itu berdasarkan pada potongan prasasti Ampeldento yang ditemukan warga di Desa Ampeldento, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
"Mungkin, tokoh ini pejabat lokal setingkat Rakai, yang bisa jadi berlokasi di sub area timur Malang," bebernya.
Disinggung soal angka tahun yang tertulis pada prasasti, Dwi menegaskan, jika dalam kurun waktu itu Kerajaan Majapahit tengah pada posisi kejayaan atau masa keemasan di bawah Raja Hayam Wuruk.
"Kalau angka tahunnya 1349 masehi, Majapahit dalam posisi masa keemasan saat Raja Hayam Wuruk," tandas Dwi.
Sementara informasi lain menyebutkan bahwa prasasti Ampeldento tahun 1271 saka menyebutkan nama salah satu Rakryan Patih Majapahit bernama Mpu Glen yang berkedudukan di Ampeldento, Malang atau Singhasari bagian selatan.
Adalah Rakryan Patih Majapahit di bawah mahapatih Mpu Gajah Mada yang dilantik dari Mahapatih Daha atau Kediri menjadi Mahapatih Majapahit tahun 1257 saka atau 1334 masehi.
Pada masa raja Majapahit ketiga Sri Tribuwana Tunggadewi Diyah Gitarja Bhre Kahuripan yang berkuasa mulai tahun 1328 sampai 1350 masehi.
Meski demikian, sejumlah arkeolog mengaku belum menemukan catatan terkait nama Mpu Glen sebagai rakryan apatih. Nama tersebut baru terungkap dalam tulisan di prasasti Ampeldento.
(dpe/dte)
