- Berikut Mitos dalam Imlek: 1. Pesan dari perempuan lajang 2. Merapikan rumah 3. Menangis dan meratapi nasib 4. Mencuci rambut 5. Menggunting Rambut 6. Menyimpan benda-benda tajam 7. Menyediakan varian menu makanan 8. Mi jadi menu wajib 9. Pemasangan lentera merah dan bunga 10. Tak boleh marah di hari pertama tahun baru 11. Tidak boleh bercerita hantu selama tahun baru 12. Tidak boleh membeli sepatu selama 30 hari usai tahun baru 13. Tidak boleh duduk di kamar tidur 14. Tradisi membagikan angpau
Imlek merupakan Tahun Baru China. Dalam perayaan Imlek, banyak mitos yang dipercaya Etnis Tionghoa hingga saat ini.
Mitos merupakan sesuatu yang dipercaya sebagian orang yang biasanya dipakai untuk menakut-nakuti, memberi peringatan atau diceritakan secara berkelanjutan.
Penjelasan tersebut dikutip detikJatim dari makalah berjudul Mitos Tradisi Perayaan Tahun Baru Imlek, yang disusun Jepriyanti Br Tambunan, Sridevi Hutauruk, Zeco Hamos Sianno Pardede. Mereka dari Program Studi Sastra China Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua mitos yang ada di dunia merupakan mitos yang telah ada sejak zaman nenek moyang. Termasuk sederet mitos dalam Imlek.
Berikut Mitos dalam Imlek:
1. Pesan dari perempuan lajang
Mitos paling romantis dalam tradisi Imlek adalah tentang perempuan lajang yang menulis pesan serta nomor kontak mereka pada sebuah jeruk. Lalu jeruk tersebut dilempar ke sungai.
Para pria akan mengumpulkan jeruk tersebut di sungai. Rasa jeruk menentukan apakah pria tersebut akan menghubungi kontak perempuan lajang itu, atau tidak.
2. Merapikan rumah
Rumah harus rapi sebelum Tahun Baru China. Itu sebagai upaya menyapu semua kemalangan dan membuat jalan keberuntungan di tahun mendatang.
Menyapu atau membersihkan rumah pantang dilakukan di hari pertama tahun baru. Sebab, itu dinilai sama artinya dengan menyapu semua kekayaan dan keberuntungan untuk tahun ini.
3. Menangis dan meratapi nasib
Banyak orang Tionghoa yang percaya dengan mitos Imlek yang satu ini. Menangis dan meratapi nasib pada hari pertama di tahun yang baru, akan mendatangkan kesedihan bertubi-tubi selama setahun penuh.
Maka dari itu, biasanya orang Tionghoa mengenakan pakaian warna merah sebagai simbol keberuntungan dan sukacita. Mereka menghindari warna putih dan hitam, yang menandai suasana berkabung dalam warna tradisional China.
4. Mencuci rambut
Banyak orang Tionghoa yang percaya mencuci rambut di hari pertama tahun baru sama dengan membasuh keberuntungan atau membasuh habis rezeki yang baru. Biasanya mereka melunasi semua utang sebelum Tahun Baru China.
5. Menggunting Rambut
Menggunting rambut dilakukan sebelum malam Tahun Baru China. Itu dipercaya sebagai upaya membuang bala di tahun sebelumnya.
Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, tidak boleh memotong atau menggunting rambut saat tahun baru. Mitosnya, jika itu dilakukan, maka keberuntungan mereka di sepanjang tahun akan ikut terpotong.
6. Menyimpan benda-benda tajam
Jangan menggunakan gunting, pisau dan alat potong lainnya saat tahun baru. Mitosnya, itu agar tidak memotong rezeki yang baru.
Biasanya benda-benda tajam disimpan di lemari. Biar lebih aman.
7. Menyediakan varian menu makanan
Dianjurkan ada 9 jenis atau lebih menu makanan di atas meja pada malam tahun baru. Konon, makanan yang disajikan berjumlah genap, biasanya diperuntukkan bagi tawanan penjara sebelum dihukum mati.
8. Mi jadi menu wajib
Sebelum menyantap mi, semua anggota keluarga harus berdiri mengelilingi piring mi. Kemudian beramai-ramai menarik mi ke segala arah dengan sumpit. Mi sebagai simbol rezeki dan kebahagiaan yang panjang dan tidak ada habisnya.
9. Pemasangan lentera merah dan bunga
Meletakkan sumber cahaya dan hiasan di sudut rumah dipercaya mendatangkan kebaikan untuk fengshui rumah. Spesies bunga yang digunakan sebaiknya adalah chrysant, orange citrus, chinese narcissus, hydrangea dan rhododendrons.
Dalam kepercayaan orang Tionghoa, Nian atau sejenis makhluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung akan keluar saat musim semi atau saat Tahun Baru Imlek.
Kedatangan mereka pun dilanjutkan dengan mengganggu manusia terutama anak kecil. Namun menghias rumah, pakaian, dan aksesoris berwarna merah dapat mengusir nian, karena ia takut dengan warna merah. Jadi tidak heran kalau nuansa merah begitu terlihat saat Imlek.
10. Tak boleh marah di hari pertama tahun baru
Jangan sampai terlontar kata kasar atau kata-kata kematian. Mitosnya, air mata dan kemarahan bisa mendatangkan duka di sepanjang tahun yang baru.
Orang yang berkata kasar di hari pertama tahun baru akan sering mendapat makian dan kata-kata kotor selama setahun.
11. Tidak boleh bercerita hantu selama tahun baru
Kisah seram bisa dikaitkan dengan kematian. Jika dilanggar, pelanggarnya bisa dihantui setan atau debt collector. Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, apa yang terjadi pada malam tahun baru akan menggambarkan apa yang terjadi sepanjang tahun berikutnya.
12. Tidak boleh membeli sepatu selama 30 hari usai tahun baru
Ada mitos yang menyebutkan, apabila seorang perempuan atau laki-laki memberikan sepatu kepada pasangannya, ada kemungkinan besar hubungan keduanya akan terputus.
Ini juga berlaku saat menjelang Tahun Baru China. Di mana membeli sepatu adalah hal yang dianggap akan membawa keburukan di tahun yang baru. Selain itu, sepatu dengan aksen tali juga diasosiasikan dengan kerumitan hidup.
13. Tidak boleh duduk di kamar tidur
Duduk di kamar tidur dianggap sebagai kesialan. Tuan rumah dan segenap isi rumah harus menyambut tamu yang datang dan memberikan salam.
Bahkan orang tua yang sudah sakit pun sebaiknya didandani dan diajak duduk bersama d ruang tamu. Selain itu, mengucapkan 'Selamat Tahun Baru Imlek' di kamar tidur bisa menghilangkan keberuntungan selama setahun ke depan.
14. Tradisi membagikan angpau
Tradisi membagikan angpau hanya boleh dilakukan oleh mereka yang sudah menikah, kepada orang yang lebih tua dan anak-anak.
Mitos yang satu ini paling ngenes. Sebab, mereka yang belum menikah dilarang membagikan angpau karena dipercaya akan mengurangi keberuntungan dan menjauhkan jodoh.
Isi angpao harus uang kertas, tidak boleh uang logam. Bagi-bagi angpao oleh mereka yang sudah menikah juga dipercaya bisa memperlancar rezeki.
(sun/dte)