Inilah Kartonyono yang Abadi dalam Lagu Denny Caknan

Inilah Kartonyono yang Abadi dalam Lagu Denny Caknan

Sugeng Harianto - detikJatim
Selasa, 10 Jan 2023 16:47 WIB
Upaya untuk mempopulerkan simpang empat Kartonyono sudah dilakukan Pemkab Ngawi sebelum lagu Denny Caknan meledak. Salah satunya dengan membangun Tugu Kartonyono atau Tugu Gading Gajah.
Tugu Kartonyono Ngawi/Foto: Sugeng Harianto/detikJatim
Ngawi -

Lagu Denny Caknan berjudul Kartonyono Medot Janji pernah viral dan menjadi karya yang fenomenal. Kemudian, soal Kartonyono di Ngawi membuat banyak orang penasaran.

Kartonyono ning Ngawi medot janjimu
Ambruk cagak ku nuruti angen angenmu
Sak kabehane wes tak turuti
Tapi malah mblenjani

Berikut sebait lirik lagu Kartonyono Medot Janji. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kurang lebih seperti ini liriknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kartonyono di Ngawi memutus janjimu
Penyangga roboh aku menuruti angan-anganmu
Semuanya sudah kuturuti
Tapi malah ingkar janji

Inilah Kartonyono yang Ada di Lagu Denny Caknan:

1. Nama Perempatan di Ngawi

Nama Kartonyono dikenal luas lewat lagu Denny Caknan. Namun belum banyak yang tahu bahwa Kartonyono merupakan nama perempatan jalan di Ngawi. Simpang empat Kartonyono berada di Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi.

ADVERTISEMENT

Sebelum menjadi simpang empat, persimpangan ini hanya simpang tiga. Pertigaan itu menjadi pertemuan kendaraan dari arah selatan (Madiun), arah barat (Solo) dan arah utara (Alun-alun Ngawi).

Kemudian berubah menjadi simpang empat. Sebab ada tambahan jalur dari arah Surabaya dan Caruban.

Upaya untuk mempopulerkan Simpang Empat Kartonyono sudah dilakukan Pemkab Ngawi sebelum lagu Denny Caknan meledak. Salah satunya dengan membangun Tugu Kartonyono atau Tugu Gading Gajah.

Tugu Gading Gajah berada di tengah Simpang Empat Kartonyono. Bentuknya seperti gading gajah yang disusun rapi dengan tinggi sekitar 7,5 meter. Ada yang berwarna emas, ada juga yang berwarna putih. Di bagian bawah tugu ada tulisan 'Ngawi Ramah'.

"Pernah dibuat lagu judulnya Kartonyono Medot Janji oleh Mas Denny Caknan. Kalau ketinggian Tugu Kartonyono sekitar 7,5 meter," ujar Bupati Ngawi Ony Anwar saat berbincang dengan detikJatim, Selasa (10/1/2023).

Ony menjelaskan, Tugu Kartonyono dibangun pada 2018. Lantas, mengapa tugu tersebut bentuknya seperti gading gajah?

"Sejarahnya, dahulu kala di Ngawi ditemukan banyak gading gajah purba, dan ada Museum Trinil yang menyimpan banyak fosil hewan purba," papar Ony.

"Tugu Kartonyono dapat dilihat dari berbagai arah oleh pengendara yang berhenti di traffic light,' imbuhnya.

Kabid Tata Bangunan dan Bina Konstruksi, Dinas PUPR Kabupaten Ngawi, Yesi Widyarti menambahkan informasi mengenai Tugu Kartonyono. "Nilai anggaran Rp 800 juta dibangun tahun 2018," terang Yesi.

2. Nama Lurah di Ngawi

Ony kemudian menjelaskan, nama Perempatan Kartonyono diambil dari nama seorang lurah yang pernah menjabat di kawasan tersebut. Kartonyono merupakan Lurah Kelurahan Margomulyo.

"Nama tokoh (Kartonyono). Beliau adalah seorang lurah yang bertempat tinggal di tanah yang saat ini jadi simpang empat," jelas Ony.

Namun Ony belum bisa memastikan kapan Kartonyono menjabat sebagai seorang lurah. Menurutnya, Pemkab belum memiliki data yang lengkap dan hingga saat ini masih dilakukan penelusuran.

"Kami belum temukan data valid, mungkin (tahun) 80an. Maksudnya gini, pertigaan menjadi perempatan di tahun 1980-an. Kalau Lurah Kartonyono tahun 1960-an," tutupnya.

Jadi, Kartonyono merupakan nama seorang lurah yang menjadi nama perempatan. Yang kemudian diabadikan dalam lagu Denny Caknan.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads