Gelar Agung Jaranan Malang Raya digelar. Beragam tarian tradisional tersaji di sekitar Alun-alun Tugu Kota Malang.
Tarian tradisional yang dimaksud mulai dari Jaranan, Bantengan hingga Reog. Pantauan detikJatim, ratusan warga sudah mendatangi lokasi sejak pagi.
Ketua Pelaksana Gelar Agung Jaranan Malang Raya Ratmoko menyebutkan beragam kesenian yang disuguhkan. Tak hanya Jaranan, Bantengan dan Reog, tapi juga ada Rampak Barong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Antusiasme bukan hanya dari masyarakat yang menonton. Peserta yang hadir juga cukup banyak sekitar 103 grup kesenian dari Malang Raya," ujar Ratmoko, Minggu (11/12/2022).
Ia juga menyampaikan Gelar Agung Jaranan Malang Raya menjadi sebuah angin segar, bagi para seniman untuk menunjukkan karyanya masing-masing.
Menurut Ratmoko, acara ini akan digelar rutin setiap tahun. Sebab, antusiasme masyarakat cukup tinggi.
"Rencananya pada tahun depan, akan kami gelar kegiatan serupa di Kota Batu," kata dia.
Kapolresta Malang Kombes Pol Budi Hermanto mengapresiasi gelaran yang telah mewadahi seniman tradisional ini. Ia juga berharap acara tersebut digelar secara rutin sehingga warisan dari leluhur bisa terus dilestarikan.
"Ini merupakan suatu budaya serta seni yang harus terus dilestarikan. Agar jangan sampai budaya-budaya leluhur kita ini hilang diambil dan diklaim oleh negara lain," terangnya.
Kapolresta yang akrab disapa Buher juga memberikan usulan kepada Pemkot Malang. Ia menyarankan Disdikbud memasukkan kesenian tradisional ke sekolah sebagai muatan lokal.
"Kalau kita lihat ada anak sekolahan tingkat SD dan SMP yang juga lihat. Ini mungkin kita bisa mengimbau kepada Disdikbud untuk menjadikan kesenian yang ditampilkan dalam gelaran ini sebagai pendidikan muatan lokal seni budaya yang ada di SD hingga SMP," pungkasnya.
(sun/iwd)