Asal Nama Bangkalan dari Sorak Gembira Tumbangnya Sang Pemberontak

Asal Nama Bangkalan dari Sorak Gembira Tumbangnya Sang Pemberontak

Rina Fuji Astuti - detikJatim
Rabu, 07 Des 2022 19:11 WIB
Sejumlah Nelayan Bangkalan Madura Tak Melaut dampak BBM naik
Nelayan Bangkalan Madura/Foto: Kamaluddin
Surabaya -

Bangkalan merupakan daerah paling barat di Pulau Madura. Sehingga saat menyeberang dari Surabaya lewat Suramadu, Anda akan masuk ke kabupaten itu terlebih dahulu.

Mengutip situs resmi Kabupaten Bangkalan, nama daerah itu berasal dari kata 'bangkah' dan la'an yang artinya 'mati sudah'. Istilah itu diambil dari legenda Ki Lesap yang tewas di Madura Barat.

Ki Lesap adalah putra Madura keturunan Panembahan Cakraningrat dari seorang selir. Maka dari itu, ia kurang mendapat kedudukan jika dibandingkan dengan putra-putra dari istri padmi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam situs resmi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur dijelaskan, Lesap adalah seorang pemuda dengan sederet keahlian. Lesap kerap bertapa di tempat sunyi seperti gunung dan kuburan. Ia pernah bertapa di Gunung Geger yang ada di Bangkalan.

Kemudian Lesap kembali dengan membawa banyak keahlian. Terlebih dalam menyembuhkan orang sakit.

ADVERTISEMENT

Soal itu terdengar oleh Raja Bangkalan. Lalu Lesap dipanggil dan diperkenankan tinggal di Bangkalan. Ia diberi rumah di Desa Pejagan.

Lesap juga diizinkan membuka praktik sebagai dukun. Namun kepercayaan dan kehormatan itu belum memuaskan Lesap. Ia juga merasa terus diawasi sang raja.

Lesap rupanya mempunyai ambisi untuk memegang pemerintahan di Madura. Lesap meninggalkan Bangkalan lalu menuju ke timur.

Ia akhirnya sampai di gua Gunung Pajudan, di daerah Guluk-guluk. Di gua itu, ia bertapa hingga beberapa tahun lamanya.

Nama Lesap semakin terkenal. Konon, ia memiliki golok yang dapat disuruh untuk mengamuk sendiri tanpa ada orang yang memegangnya.

Soal kesaktian itu menyebar hingga pelosok Madura. Akhirnya Lesap merasa yakin pada dirinya sendiri, mampu mengobarkan api pemberontakan.

Lesap mendapat simpati rakyat. Sehingga saat turun dari pertapaan (Gunung Payudan), ia dapat menaklukkan desa-desa yang didatangi dengan mudah. Pemberontakan Lesap dimulai dari timur.

Dengan bantuan para pengikutnya, Lesap mulai menyerang Kerajaan Sumenep. Pertempuran terjadi di mana-mana. Tak lama kemudian, Sumenep dapat diduduki.

Bupati Sumenep Pangeran Tjokronegoro IV (Raden Alza) merasa ketakutan. Ia melarikan diri bersama keluarganya ke Surabaya. Ia melaporkan pemberontakan tersebut kepada Kompeni.

Setelah Keraton Sumenep diduduki, Lesap menuju Pamekasan melalui jalur selatan seperti daerah Bluto, Prenduan, Kadura dan seterusnya.

Rakyat yang penuh simpati bergabung menjadi pemberontak. Pamekasan dengan mudah dikalahkan. Sebab, pada waktu itu Bupati Pamekasan Tumenggung Ario Adikoro IV (R Ismail) sedang pergi ke Semarang.

Selanjutnya Lesap melawan Adikoro IV, menantu dari Cakraningrat V Bangkalan. Adikoro IV sangat marah. Ia memikirkan nasib rakyat Pamekasan pascapemberontakan Lesap.

Pulang dari Semarang, Adikoro IV naik kuda dari Bangkalan menuju Blega. Di Blega, ia berjumpa dengan orang-orang dari Pamekasan yang dipimpin Wongsodirejo, Penghulu Bagandan. Dengan diiringi pengikut setia, Adikoro IV terus menuju ke Sampang.

Di Sampang ia berhenti untuk istirahat sebentar. Pada saat makan siang, datang utusan dari Lesap yang membawa sepucuk surat berisi tantangan untuk berperang.

Adikoro IV makin marah. Nasinya tidak ia habiskan. Ia terus berdiri dan bertanya kepada orang-orang, apakah sanggup mengikuti dirinya berperang melawan Lesap.

Penghulu Bagandan tidak setuju jika harus berangkat segera. Sebab, hari itu adalah hari nahas, hari yang dilarang melakukan hajatan.

Adikoro IV dinasehati untuk berangkat besok paginya. Tetapi Adikoro IV tidak sabar menunggu walau semalam.

Ia lalu bertanya lagi, siapa yang berani mati bersama dengan dirinya. Penghulu Bagandan menyahut. Tanpa ditunda-tunda lagi, Adikoro IV berangkat diikuti Penghulu Bagandan dan pengiringnya menuju ke Pamekasan.

Adikoro IV beserta pasukannya mengamuk sedemikian rupa. Sehingga musuh dapat dipukul mundur sampai di Pegantenan, daerah Pamekasan.

Akan tetapi, karena pasukan Adikoro IV sedikit, hal yang tidak diinginkan terjadi. Adikoro IV yang sudah lelah tertusuk musuh.

Tetapi semangatnya tidak padam. Adikoro IV terus mengamuk dengan tombaknya. Ia kehabisan tenaga dan meninggal. Demikian pula Penghulu Bagandan, gugur di medan pertempuran bersama Adikoro IV.

Pada 1750, Lesap beserta pasukannya menuju Bangkalan. Pasukan Cakraningrat V memberikan perlawanan yang cukup hebat. Tetapi lama kelamaan pasukan Kerajaan Bangkalan dapat dipukul mundur. Bantuan Kompeni didatangkan dari Surabaya. Pertempuran pun kian berkobar.

Saat Cakraningrat V merasa hampir kalah, ia mengungsi ke Melaja. Sedangkan benteng dipertahankan oleh pasukan Kompeni.

Waktu itu Lesap membuat pesanggrahan di Desa Tonjung. Di lain sisi, Cakraningrat V bermimpi Lesap harus dikirimi seorang perempuan yang disuruh memegang bendera putih, pertanda Bangkalan akan menyerah. Tipu muslihat tersebut keesokan harinya dijalankan.

Seorang perempuan ronggeng berpakaian keraton disuruh memegang bendera putih dan dikirim kepada Lesap. Lesap menerima pemberian itu. Wanita itu dibawa kepesanggrahannya dengan keyakinan Bangkalan sudah menyerah.

Tiba-tiba tombak pusaka Bangkalan yang bernama Si Nenggolo gemetar dan bersinar, seolah-olah mengeluarkan api. Cakraningrat bangkit dari duduknya dan mengambil tombak itu.

Ia lalu mengajak pasukan berangkat berperang menumpas pemberontakan Lesap. Lesap terkejut Cakraningrat V datang menyerang dengan tiba-tiba.

Cakraningrat V menancapkan tombak pusaka. Lesap seketika tumbang dan meninggal. Rakyat Bangkalan yang mengikuti sang raja bersama-sama berteriak 'Bangka-la'an', yang artinya 'sudah matilah'. Maka dari itu, orang Bangkalan percaya, nama Bangkalan berasal dari teriakan itu.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Detik-detik Jembatan di Bangkalan Ambruk Terseret Luapan Air Sungai"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads