BPCB Jatim Temukan Bekas Perusakan Bangunan Candi di Pasuruan

BPCB Jatim Temukan Bekas Perusakan Bangunan Candi di Pasuruan

Muhajir Arifin - detikJatim
Minggu, 20 Nov 2022 02:02 WIB
Struktur Bata Diduga Fondasi Candi di Sukoreno Pasuruan
BPCB Jatim ekskavasi candi di Pasuruan (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Pasuruan -

Ekskavasi penyelamatan candi di Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, menguak hal baru. Tim menemukan indikasi bangunan itu pernah mengalami perusakan.

"Di sisi timur ada indikasi runtuhan dan amblasan yang diakibatkan kemungkinan faktor manusia. Tatal-tatal batu yang ditemukan juga mengindikasikan pernah ada dengan sengaja merusak," kata Kepala Tim Ekskavasi Albertus Agung Vidi, Sabtu (19/11/2022).

Candi di Sukoreno tersebut diketahui merupakan bangunan yang roboh. Vidi belum memiliki data terkait hubungan perusakan itu dengan robohnya candi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami belum punya data soal kenapa candi tersebut runtuh. Tetapi ada indikasi yang menunjukkan adanya runtuhan di sisi timur yang mungkin saja aktivitas perusakanusai tidak digunakan lagi. Pola ini sering ditemukan di candi-candi yang pernah dilakukan ekskavasi," jelasnya.

Namun Vidi memastikan perusakan tidak dilakukan di masa mutakhir ini.

ADVERTISEMENT

"Tidak, tidak dilakukan di masa mutakhir ini," tambahnya.

Sebelumnya, BPCB Jatim mengekskavasi bangunan candi di Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Sejumlah temuan didapatkan tim selama ekskavasi.

Tim juga menemukan fragmen tembikar diduga pedupaan, lalu dua makara, relief sosok diduga raksasa serta bagian kepala kinara-kinari. Bagian kepala kinara-kinari yang ditemukan sama dengan tiga temuan sebelumnya yakni sosok kepala manusia berbadan burung yang merupakan hewan mitologi.

Penemuan itu bermula pada Minggu 30 Oktober 2022, warga melakukan penggalian di sekitar lokasi untuk membuat pondasi pagar makam. Saat menggali itulah warga menemukan bagian kaki candi. Karena penasaran, warga terus menggali hingga sepanjang 5,6 meter, lebar 1 meter dan kedalaman 1 meter.

Dari penggalian itu warga menemukan batu-batu berelief dan tiga kepala kinara-kinari. Pihak BPCB kemudian meminta warga menghentikan penggalian sembari menunggu ekskavasi. Lokasi temuan diberi garis pengaman.




(dte/fat)


Hide Ads