Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto memberikan semangat kepada perupa Banyuwangi, jelang pameran lukisan besar ArtOs Nusantara. Keseriusan perupa Banyuwangi menginisiasi kegiatan pameran kedua ini dinilai sebagai bentuk kebangkitan karya pelukis lokal yang bersiap merambah dunia.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolda Jatim, Irjen Toni Harmanto, saat mengunjungi markas perupa Banyuwangi, Langgar Art, di Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Kota Banyuwangi, Kamis (17/11/2022). Kapolda Jatim hadir didampingi oleh beberapa pejabat utama Polda Jatim dan Polresta Banyuwangi.
"Saya sengaja datang kesini untuk melihat langsung kebangkitan perupa Banyuwangi. Mereka bertahan setelah diterpa pandemi COVID-19, dan saat ini mereka bukan hanya bangkit, tapi sudah akan mengepakkan sayap lewat pameran kedua tahun depan," ujarnya kepada wartawan.
Toni mengaku takjub dengan semangat perupa Banyuwangi ini. Meski dengan keterbatasan, namun mereka mampu menunjukkan bakat mereka.
"Saya dengar tahun kemarin itu malah bisa jualan lukisan miliaran rupiah. Padahal itu di tengah-tengah masa pandemi. Tentu ini tidak main-main ya," katanya.
Sebagaimana diketahui, bulan Desember 2021 lalu, perupa Banyuwangi sukses menggelar pameran lukisan bertema 'Kembang Langit'. Ratusan karya lukis dipamerkan. Penjualan lukisan hingga mencapai sekitar Rp 3 miliar.
Sederet nama beken di kancah seni lukis terlibat dalam rangkaian ArtOs Kembang Langit tahun lalu. Mereka antara lain Awiki, Nirwan Dewanto, Oei Hong Djien (OHD), Melani W Setiawan, dan sejumlah perupa papan atas nasional. Nirwan Dewanto adalah seorang budayawan yang dikenal sebagai kurator dan pengamat seni rupa, penyair, dan penulis esai.
Sedangkan OHD seorang kolektor lukisan asal Magelang, Jawa Tengah. Dia merupakan pendiri dan kurator OHD Museum, sebuah museum seni rupa Indonesia modern dan kontemporer.
Sementara itu, pembina Langgar Art Imam Maskun mengatakan perupa Banyuwangi tengah menyiapkan kembali pameran akbar yang bertajuk ArtOs Nusantara.
"Acara akan kami helat pada bulan Maret 2023 mendatang," ujarnya.
Pameran ArtOs Nusantara akan berkolaborasi dengan perupa dari daerah lain yang sudah mendunia. Diantaranya antara lain Nasirun dari Cilacap; Iwan Yusuf dari Gorontalo; Putu Suta Wijaya dari Bali ; Anagard dari Minang dan Ugo Untoro dari Purbalingga. Ada lagi Ketut Putrayasa dari Bali dan Made Griyawan dari Batuan.
Tak hanya itu, perupa Banyuwangi yang sudah mendunia, Katirin dan Huang Fong juga bakal menularkan ilmunya kepada perupa Banyuwangi.
"Perjumpaan Seni rupa Using dengan seni rupa kontemporer daerah lain ini bisa menghasilkan karya seni rupa Indonesia baru. Nantinya akan ada upaya penciptaan karya kreatif inovatif seni-rupa Using sebagai poros baru seni rupa di Banyuwangi," tambahnya.
Dalam proses pelaksanaannya, kata Imam, ArtOs Nusantara selalu menekankan kerja kolaborasi sebagai upaya penciptaan karya yang kreatif dan inovatif. Mulai dari melukis on the spot dengan objek budaya Using, Workshop dan seminar karya dan pameran seni rupa serta kegiatan pendukung berupa seni teater, tari, musik tradisional budaya Using.
Kolaborasi ini melalui workshop maupun kerja bersama dilapangan bukan hanya menghasilkan karya di ruang pamer, namun juga terutama untuk persilangan pengetahuan pengalaman dan kreativitas yang akan sangat berdampak bagi kelembagaan kreativitas seni rupa di Banyuwangi," tegasnya.
Simak Video "RSUD dr Saiful Anwar Masih Rawat 30 Pasien Korban Tragedi Kanjuruhan"
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/iwd)