Diskusi Kurasi Awali Pameran Lukisan Terbesar di Banyuwangi ArtOs Nusantara

Diskusi Kurasi Awali Pameran Lukisan Terbesar di Banyuwangi ArtOs Nusantara

Ardian Fanani - detikJatim
Selasa, 08 Nov 2022 19:33 WIB
diskusi terkait kurasi lukisan awali Artos nusantara
Diskusi terkait kurasi lukisan awali ArtOs Nusantara (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi -

Tahapan pameran lukisan terbesar di Banyuwangi, ArtOs Nusantara dimulai. Kegiatan awal digelar diskusi terkait kurasi lukisan yang bakal dipamerkan yang digelar pada bulan Maret 2023 mendatang.

Puluhan perupa mengikuti diskusi yang dikemas dalam 'Forum Kurator Seniman ArtOs' di Jiwa Jawa Resort, Selasa (8/11/2022). Hadir dalam acara tersebut Samsudin Adlawi Dewan Pengarah DKB dan I Wayan Seriyoga Parta dari Dosen Universitas Gotontalo). Acara tersebut merupakan forum kali pertama yang digelar oleh Langgar Art sebelum melaksanakan pameran ArtOs Nusantara.

Owner Langgar Art Imam Maskun mengatakan forum kurator tersebut digelar dalam rangka mempersiapkan pameran kedua ArtOs yang akan digelar pada bulan Maret 2023 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan adanya forum kurator ini diharapkan menjadi ajang silaturahmi antarperupa di Banyuwangi serta menjadi pemain-pemain kreatif dan mengambil peluang unik dengan keputusan berkebudayaan melalui seni rupa.

"Ke depan seniman perupa di Banyuwangi akan lahir kembali maestro seniman perupa seperti Mozes Misdi. Bukan sebagai pemain pasar, melainkan pemain yang memegang kunci unik dan kreatif kebudayaan melalui seni rupa," katanya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Samsudin Adlawi Dewan Pengarah DKB Banyuwangi menambahkan budaya kurasi atau informasi mengenai kuratorial budaya baru kali pertama dilakukan di Banyuwangi. Event semacam ini sangat dibutuhkan sehingga jika digelar pameran akan ada kesamaan visi dan persepsi antarsesama insan perupa.

"Termasuk dengan adanya kurator ini akan memberi kepuasan bagi pengunjung pameran. Mereka butuh media yang dinilai, dirasakan, serta materi yang dipamerkan," ungkapnya kepada wartawan.

Jika hanya melihat karya, dimungkinkan materi aliran dan gayanya sama. Maka ada kriteria yang sudah ditetapkan dalam pameran. Sebab, pengunjung pameran, terlebih kolektor, memiliki selera sendiri-sendiri. Ada yang suka aliran naturalis, realis, ekspresif, dan lain sebagainya.

"Saya kira momen ini harus dijadikan kesempatan dan memulai kebiasaan baru bagi seniman perupa Banyuwangi. Ketika pameran digelar, ada forum kurator dengan calon peserta. Supaya pameran lebih bagus sesuai tema dan memiliki ciri khas," tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, kurator seni rupa I Wayan Seriyoga Parta menjelaskan keberadaan kurator memang kerap dianggap penting dan tidak penting dalam sebuah event pameran. Namun demikian, pameran bukanlah sebatas ritual seniman dalam berkarya, memajang karya dalam pameran dan kemudian laku.

"Banyak hal yang bisa dilakukan, lebih dari sebatas itu,'' ujarnya.

Kurator adalah mediator, perencanaan event, sampai membuat produk knowledge atau katalog. Kemudian memajang karya di sebuah ruangan hingga kemudian laku.

"Saya mengapresiasi atas antusias seniman perupa Banyuwangi yang menggelar forum kurator dengan suasana penuh kesejukan dan kenyamanan," katanya.

Dalam dunia seni rupa, kurator memiliki peran begitu besar dalam membangun wacana dan membentuk arahan perkembangan seni rupa. Bagaimana gagasan menghadirkan elaborasi secara personal dan sangat terbuka.

Apalagi tema yang diusung dalam pameran ArtOs Nusantara nanti adalah "Khasanah Kebudayaan Oseng dan Perjumpaan Kebudayaan Daerah Lain". Tema ini sebagai representasi baru seni rupa Banyuwangi di kancah nusantara.

"Ini akan menjadi jembatan yang mempertemukan seniman dengan masyarakat luas dalam menyampaikan ide-ide dalam berkesenian," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, bulan Desember 2021 lalu, perupa Banyuwangi sukses menggelar pameran lukisan bertema 'Kembang Langit'. Ratusan karya lukis dipamerkan. Pesertanya tidak hanya dari kalangan perupa Banyuwangi, perupa papan atas nasional juga ikut bergabung.

Banyuwangi yang sebelumnya kurang diperhitungkan di belantika seni rupa tanah air sukses menggelar pameran lukisan spektakuler bertajuk "ArtOs Kembang Langit".

Pameran ArtOs Kembang Langit dikunjungi ribuan orang. Nilai transaksi tembus miliaran rupiah. Lebih dari itu, Banyuwangi pun mulai dilirik, bahkan dijadikan inspirasi daerah-daerah lain untuk menggelar event serupa.

Sebanyak 70 ribu orang lebih mengunjungi pameran tersebut secara virtual, yakni via website ArtOs Kembang Langit. Bukan itu saja, sepanjang pameran yang dihelat mulai 10 hingga 22 Desember 2021 sebanyak 500 sampai seribu orang berkunjung ke lokasi pameran setiap hari.

Capaian fantastis lain, penjualan lukisan hingga mencapai sekitar Rp 3 miliar. Bahkan, salah satu lukisan yang dipamerkan, yakni lukisan berjudul Pasar Bunga karya Awiki dibeli kolektor asal luar negeri seharga Rp 2,4 miliar.

Selain Awiki, sederet nama beken di kancah seni lukis terlibat dalam rangkaian ArtOs Kembang Langit tahun lalu. Mereka antara lain Nirwan Dewanto, Oei Hong Djien (OHD), Melani W Setiawan, dan sejumlah perupa papan atas nasional. Nirwan Dewanto adalah seorang budayawan yang dikenal sebagai kurator dan pengamat seni rupa, penyair, dan penulis esai.

Sedangkan OHD seorang kolektor lukisan asal Magelang, Jawa Tengah. Dia merupakan pendiri dan kurator OHD Museum, sebuah museum seni rupa Indonesia modern dan kontemporer.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads