Cerita Lain soal Kiai-Nyai di Telaga Sarangan, Bukan Moksa Tapi Jadi Naga

Urban Legend

Cerita Lain soal Kiai-Nyai di Telaga Sarangan, Bukan Moksa Tapi Jadi Naga

Sugeng Harianto - detikJatim
Kamis, 10 Nov 2022 15:43 WIB
Telaga Sarangan merupakan destinasi wisata andalan di Magetan. Telaga ini juga dikenal dengan nama Telaga Pasir.
Patung ulang naga di Telaga Sarangan Magetan/Foto: Sugeng Harianto/detikJatim
Magetan -

Ada kisah mistis dan mitos yang menyelimuti Telaga Sarangan Magetan. Seperti cerita ular naga raksasa yang dipercaya sebagai penunggu telaga tersebut.

Telaga Sarangan merupakan destinasi wisata andalan di Magetan. Telaga ini berada di lereng Gunung Lawu. Tepatnya di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Secara administrasi, Telaga Sarangan masuk Desa Sarangan, Kecamatan Plaosan. Telaga Sarangan terbentuk secara alami dengan luas sekitar 35 hektare. Uniknya, di tengah telaga ada pulau yang rindang dengan tumbuhan liar.

Jika Anda datang ke Telaga Sarangan, pasti akan melihat patung ular naga besar. Patung ular naga itu berjarak 100 meter dari pintu masuk. Patung ini kerap menjadi spot foto bagi wisatawan.

Patung ular naga tersebut dibangun untuk menggambarkan jelmaan Kiai dan Nyai Pasir yang hilang misterius. Ada dua versi cerita soal Kiai dan Nyai Pasir yang berkembang di masyarakat.

"Memang ada dua versi cerita Kiai dan Nyai Pasir. Ada versi bahwa Kiai dan Nyai Pasir itu mukso (moksa) atau hilang misterius, dan juga versi lain bahwa Kiai dan Nyai Pasir menjadi ular naga," terang Sesepuh Kelurahan Sarangan, Soetowo kepada detikJatim, Kamis (10/11/2022).

Alkisah, Kiai dan Nyai Pasir sudah menikah lama namun belum dikaruniai anak. Mereka lalu bersemedi dan meminta agar segera diberikan momongan oleh Sang Pencipta, yang mereka sebut Sang Hyang Widhi.

"Setelah mereka bersemedi dan berdoa, akhirnya mereka dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Joko Lelung. Dan suami istri dilanda kesulitan ekonomi," ujar Soetowo.

Kiai dan Nyai Pasir bermata pencaharian sebagai petani. Mereka kembali semedi dan berdoa. Saat semedi, mereka mendapat bisikan agar memakan telur yang ditemukan di ladang.

Tak lama setelah itu, menurut Soetowo, mereka menemukan telur di ladang dan langsung dibawa pulang untuk dimasak. Telur yang sudah matang dibagi dan mereka makan.

Soetowo melanjutkan ceritanya. Setelah memakan telur tersebut, pasangan itu merasa panas dan gatal di seluruh tubuhnya. Mereka terus menggaruk tubuh yang terasa gatal hingga menimbulkan luka.

"Saat gatal itu lama kelamaan keduanya berubah menjadi ular naga yang sangat besar. Lalu kedua ular itu berguling-guling di pasir sehingga menimbulkan cekungan yang kemudian mengeluarkan air yang sangat deras dan menggenangi cekungan," ungkap Soetowo.

Cekungan itu kemudian disebut Telaga Pasir. Yang seiring berjalannya waktu berubah jadi Telaga Sarangan, sesuai nama kelurahan setempat.

"Seperti itu kisahnya yang sampai sekarang masih terdengar," pungkas Soetowo.



Simak Video "Bus Wisata Masuk Jurang di Magetan, 7 Penumpang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/bdh)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT