Hal-hal mistis di Jawa masih banyak mengundang penasaran dan rasa ingin tahu. Bahkan tak sedikit yang ingin mempelajarinya dengan tujuan positif tentunya.
Hal-hal mistis Jawa itu kini dipamerkan di Surabaya. Bertajuk 'Djinn Diplomacy Solo Art Exhibition', pameran ini digelar di Unicorn Extention, Jalan Dharma Husada Indah Utara 41, Surabaya (National Lasik Center Lantai 2).
Adalah Komunitas Seni Kecoak Timur yang menggelar pameran ini di Surabaya. Sebelum di Surabaya, Kecoak Timur diundang residensi di Chikugo, Jepang dengan membawa 'karya mistis di Jawa' pada pameran serupa di galeri Kyushu Geibunkan, Agustus 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pameran Djinn Diplomacy di Surabaya ini telah dikurasi oleh Kurator dari Jepang, Yuki Hatori dan Kurator dari Indonesia, Ayos Purwoaji. Ada pun 10 karya irasional yang dipameran dalam bentuk instalasi, foto, video, hingga lukisan.
Kurator dari Jepang Yuki Hatori mengatakan sebelum residensi, dirinya sudah mengkurasi hal-hal irasional. Ia juga menyadari ternyata masih banyak hal-hal mistis irasional di Jawa.
"Menariknya, hal-hal yang ada di dalam karya di Jepang juga ada kesamaan (dengan Jawa). Itu cukup menarik, orang Jawa juga suka pakai kain ditali di pohon untuk menjaga pohon. Di pohon ada dewa mikirnya, di Jepang juga ada. Itu cukup menarik, aku baru sadar ada banyak hal seperti itu," kata Yuki kepada detikJatim, Senin (24/10/2022).
Menurut Yuki, hal tersebut mempunyai kekuatan yang cukup besar. Ia pun tertarik hal seperti itu bisa mengarahkan ke tindakan orang dari semula negatif menjadi positif. Akhirnya ia memutuskan kegiatan residensi ini dilakukan riset tentang ketakutan hingga Djnin diplomasi.
"Seperti di Sungai Jagir, kalau ada tulisan jangan buang sampah di sini (sungai) orang tetap buang sampah. Tapi kalau ada batu, ada tulisan aksara Jawa dikira tempat suci dan akhirnya sungkan buang sampah. Kalau di Jepang ada Torii seperti kuil (pembatas antara kawasan tempat tinggal manusia dengan kawasan suci). Gerbangnya punya orang setelah itu punya dewa," jelas pria 32 tahun ini.
Sementara pihak dari Kecoak Timur, Anggun Setiawan mengatakan ada 10 karya yang dipamerkan. Ada karya Duroko Jayadiningrat yang menunjukkan karya interpretasi praktik-praktik ilmu sihir buruk yang masih dilakukan masyarakat Jawa. Kemudian ada Tempat Kepulangan, Irasional Approve.
"Irasional Approve, irasional yang masih dilakukan pakai tulisan Arab atau jimat untuk menjaga. Diambil dari sudut pandang arsip, ada primbon yang dipikir tidak rasional dan di Jepang juga ada. Di jepang terkenal orang rasional, tapi masih percaya dengan hal irasional seperti yokai dan pakai jimat omamori dan banyak tempat dikeramatkan," kata laki-laki 25 tahun ini.
Ada juga Kerabat Dekat, dimana saat manusia lahir disimbolkan atau diselamatkan selama 40 hari dengan mengubur ari-ari. Lalu ada Lelangse, ingin menyelamatkan pohon-pohon yang dipercaya di bawah pohon ada sumber mata air, jika diberi kain orang takut untuk menebang. Dan masih ada karya lainnya yang dipamerkan.
Ia berharap dengan pameran ini nilai kearifan lokal dan kebudayaan tidak ditinggalkan masyarakat. Sebab ada kebudayaan atau kultur tersendiri di zaman yang sudah berubah ini.
"Kita diskontruksi supaya hal irasional bisa diikuti sebagai hal rasional. Kalau mau jadi negara maju adalah bangsa yang mengenal jati diri, bangga dan dikembangkan," pungkasnya.
Pameran 'Djinn Diplomacy Solo Art Exhibition' ini digelar selama 3 pekan, mulai 22 Oktober-13 November 2022, pukul 12.00-20.00 WIB.
(esw/iwd)