Sejarah Sidoarjo yang Dulunya Pusat Kerajaan Jenggala

Sejarah Sidoarjo yang Dulunya Pusat Kerajaan Jenggala

Dina Rahmawati - detikJatim
Sabtu, 15 Okt 2022 08:31 WIB
lambang sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo/Foto: Istimewa
Sidoarjo -

Sebagian orang mengenal Sidoarjo sebagai kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota Surabaya. Di balik itu, Sidoarjo ternyata memiliki sejarah panjang sejak zaman kerajaan di Indonesia.

Seperti apa sejarah dan asal-usul Kabupaten Sidoarjo? Simak penjelasan berikut ini.

Sejarah Kabupaten Sidoarjo

Mengutip laman resmi Kabupaten Sidoarjo, Sidoarjo dulunya dikenal sebagai pusat Kerajaan Jenggala. Sementara itu, pada masa penjajahan Belanda, Sidoarjo bernama Sidokare. Sidokare merupakan gabungan dari kata Sido yang berarti jadi dan Kare berarti tertinggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, Sidokare merupakan bagian dari Kabupaten Surabaya. Sidokare dipimpin oleh seorang patih bernama R Djojohardjo yang bertempat tinggal di Pucang Anom.

Berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6, Kabupaten Surabaya kemudian dibagi menjadi dua bagian, yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare.

ADVERTISEMENT

Pada 28 Mei 1859, nama Kabupaten Sidokare diganti menjadi Sidoarjo. Sebabnya, nama tersebut dianggap memiliki konotasi kurang bagus.

Sidoarjo pada Masa Penjajahan

Pada masa penjajahan Jepang, Sidoarjo pernah berada di bawah kekuasaan Pemerintahan Militer Jepang, Kaigun. Pada 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu.

Awal Maret 1946, Belanda mulai berusaha menduduki kembali Kabupaten Sidoarjo. Ketika Belanda menduduki Gedangan, Pemerintah Indonesia memindahkan pusat pemerintahan Kabupaten Sidoarjo ke Porong.

Pada 24 Desember 1946, Belanda mulai menyerang Kabupaten Sidoarjo dari Tulangan. Sidoarjo pun jatuh ke tangan Belanda saat itu juga. Pusat pemerintahan Kabupaten Sidoarjo lalu dipindahkan ke Jombang.

Pada November 1948, Negara Jawa Timur dibentuk sebagai salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat. Kabupaten Sidoarjo berada di bawah pemerintahan Recomba hingga tahun 1949.

Berdasarkan hasil kesepakatan Konferensi Meja Bundar pada 27 Desember 1949, Belanda menyerahkan Negara Jawa Timur kepada Republik Indonesia. Sehingga, Kabupaten Sidoarjo kembali menjadi daerah milik Republik Indonesia.

Sidoarjo Kini

Kini, Kabupaten Sidoarjo tidak sekedar menjadi kabupaten yang berbatasan langsung dengan Surabaya. Namun, Kabupaten ini memiliki beragam wisata dan kuliner menarik.

Beberapa wisata di Kabupaten Sidoarjo adalah Monumen Jayandaru, Delta Fishing, Wisata Sungai Karanggayam, Kampung Batik Jetis, Museum Mpu Tantular, Candi Dermo, Candi Mendalem, Candi Pari, Candi Sumur, Candi Tawangalun. Ada juga kawasan Pemancingan Kalanganyar, Kampung Krupuk Kedungrejo, hingga Sentra Tas dan Koper Tanggulangin.

Selain itu, Kabupaten Sidoarjo juga memiliki beberapa makanan khas. Seperti kupang lontong, sate kerang, otak-otak bandeng, ote-ote, lontong balap, kerupuk udang, bandeng asap, bandeng presto, dan petis.

Nah, itu tadi penjelasan sejarah dan asal-usul Kabupaten Sidoarjo. Semoga bermanfaat ya.




(hse/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads