Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bertakziah ke rumah duka legenda ludruk Cak Sapari di Simo Mulyo Baru, Surabaya. Kepada keluarga Cak Sapari, Eri menyampaikan duka cita mendalam.
Sepanjang perjalanan menuju rumah duka, Eri sempat menjadi perhatian warga sekitar. Lalu setibanya di lokasi, ia bersalaman dengan sejumlah rekan seniman dan keluarga Cak Sapari.
Eri mengaku ikut berduka cita usai mengetahui informasi meninggalnya salah satu seniman dan pelawak hebat di Surabaya. Eri juga yakin almarhum Cak Sapari merupakan orang baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berduka, mewakili jajaran Pemkot Surabaya mohon doanya, saya yakin beliau diberi surga. Karena, beliau orang hebat yang membawa Surabaya jadi kota besar," kata Eri kepada awak media, Kamis (15/9/2022).
Eri menjelaskan, ia bersama sejumlah pegiat seni Ludruk ingin menghidupkan kembali ludruk di Surabaya. Termasuk menggelar kembali pementasan ludruk di Balai Pemuda (Balpem) Surabaya.
"Saya bersama Cak Kartolo cs punya keinginan yang sudah disampaikan untuk buka lagi Balai Pemuda, itu sebelum masa pandemi COVID-19 tahun 2021 sudah dibuka itu, waktu itu ada terop pentas seni bergantian tapi dibubarkan, karena yang nonton overload dan berlebih," ujarnya.
"Saya akan buka lagi dan untuk buka itu akan dibuka dengan Cak Sapari, sudah koordinasi dengan Kartolo. Kita akan buka untuk mengenang beliau. Kita akan buka pentas seni di Balpem itu, monggo dimanfaatkan bergantian oleh seniman, nanti bisa menjual karcis begitu dan karcisnya dimiliki seniman, saya minta membayar kebersihan, nggak ada lainnya, itu harus dijaga karena miliknya seniman," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Eri mengaku ingin mengembalikan kejayaan Balai Pemuda Surabaya seperti dulu. Termasuk, menyuguhkan beragam pentas seni budaya Surabaya.
"Jadi, mempertahankan budaya arek dengan seni. Arek enom (anak muda), ludruk nggak kalah. Surabaya terkenal dengan ludruk ya, kemajuan zaman bikin ludruk transform, ada Luntas, Kartolo, mereka bakal koordinasi dan kerja sama," tuturnya.
Eri lantas mengajak warganya untuk menghidupkan lagi seni Ludruk. Begitu pula dengan aneka seni budaya khas Suroboyoan lainnya.
"Ini punya arek Suroboyo, hidupkan seni budaya semua untuk permulaan dari COVID-19," katanya.
(hil/dte)