Asal Kata Gontor yang Jadi Nama Desa dan Pondok di Ponorogo

Asal Kata Gontor yang Jadi Nama Desa dan Pondok di Ponorogo

Charolin Pebrianti - detikJatim
Senin, 12 Sep 2022 09:51 WIB
Gontor merupakan nama sebuah pondok di Ponorogo, yang sudah terkenal hingga ke banyak penjuru Tanah Air. Ternyata, Gontor juga nama sebuah desa.
Desa Gontor/Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim
Ponorogo -

Gontor identik dengan pondok di Ponorogo, yakni Pondok Modern Darussalam, yang sudah terkenal hingga ke banyak penjuru Tanah Air. Ternyata, Gontor juga nama sebuah desa.

Desa Gontor berada di Kecamatan Mlarak. Dalam data di Pemdes Gontor, luas desa ini sekitar 150 hektare. Total penduduknya sekitar 2.500 jiwa.

Kepala Desa Gontor Agung Prihandoko mengatakan, kata 'Gontor' berasal dari kata 'Ontoran Banyu' atau banyak sumber air. Kata 'Ontor' lama-lama menjadi 'Gontor'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab menurut Agung, alasan mengapa kawasan tersebut menjadi permukiman karena banyaknya sumber air.

"Asal-usulnya memang 'ontoran banyu' itu sumber air. Akhirnya karena banyak sumber dijadikan ontoran-ontoran jadi Gontor," tutur Agung, Minggu (11/9/2022).

ADVERTISEMENT

Lantas, siapa yang babad alas Desa Gontor? Mengenai hal itu, Agung mengaku tidak mengetahuinya secara pasti.

"Mbah Kiai Sulaiman itu membawa masuknya Islam di Gontor iya. Tapi kalau pendiri desa saya kira bukan," terang Agung.

Terlebih di situs resmi Pondok Gontor dijelaskan, Sulaiman Jamaluddin dinilai santri menonjol serta cucu Sultan Kasepuhan Cirebon. Sulaiman dinikahkan dengan putri Kiai Khalifah.

Setelah menikah, Sulaiman dan istri dipercaya mendirikan pesantren sendiri di Desa Gontor. Pada saat itu, Gontor masih merupakan kawasan hutan yang belum banyak didatangi orang.

Bahkan, hutan ini dikenal sebagai tempat persembunyian para perampok, penjahat, penyamun bahkan pemabuk.

Dengan bekal awal 40 santri, Pondok Gontor yang didirikan Kyai Sulaiman Jamaluddin ini terus berkembang dengan pesat. Khususnya ketika dipimpin oleh putera beliau yang bernama Kyai Anom Besari.

Ketika Kyai Anom Besari wafat, Pondok diteruskan oleh generasi ketiga dari pendiri Gontor Lama dengan pimpinan Kyai Santoso Anom Besari.

"Mbah Kiai Sulaiman kalau dihitung jaraknya tidak ada 300 tahun sampai sekarang. Padahal Ponorogo sendiri sudah 526 tahun, apa iya rentang waktu 250 tahun itu (Gontor) tidak berpenghuni, kan ya mesti ada," pungkas Agung.




(sun/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads