.webp)
Wacana Pemkab Malang mengalihfungsikan kawedanan Singosari sebagai Puskesmas Singosari terpaksa dibatalkan. Pembatalan itu setelah muncul penolakan dari sesepuh dan pemerhati sejarah dan budaya.
Ketua Komunitas Pelestari Budaya Surya Candra R Sugeng mengatakan pihaknya telah sepakat menolak wacana alih fungsi kawedanan Singosari sebagai puskesmas. Alasannya, area kawedanan selama ini sudah menjadi pusat kesenian warga.
Selain beberapa waktu lalu, ditemukan struktur bata kuno dan batu andesit yang meyakinkan area kawedanan merupakan jejak sejarah lampau yang patut dilindungi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awal muncul wacana mau dibangun Puskesmas Singosari, kami langsung menolak. Karena area kawedanan patut dilindungi dan telah menjadi pusat kesenian warga," ujar Sugeng kepada wartawan, Rabu (24/8/2022).
Di tengah keserisauan akan adanya alih fungsi, kata Sugeng, pihaknya kemudian bersurat kepada Bupati Malang agar mengurungkan wacana tersebut.
"Kami bersurat kepada Bupati, dan sudah mendapatkan kabar baik bahwa wacana pengalihfungsian batal direalisasikan," tegasnya.
Bupati Malang Sanusi mengungkapkan bahwa masih sebatas wacana dari Pemkab Malang terkait rencana itu. Jika diketahui ada penolakan dari masyarakat, Sanusi memastikan tidak akan melanjutkan.
"Jadi belum ada keputusan resmi. Yang pasti, apapun rencana kami jika mendapat penolakan dari masyarakat tidak akan lanjutkan," ungkap Sanusi terpisah.
Menurutnya, wacana alih fungsi Puskesmas Singosari ketika lokasinya saat ini tidak cukup strategis. Karena aksesnya harus masuk ke dalam gang.
"UPT Puskesmas yang sekarang lokasinya masih masuk gang di kawasan Desa Pagentan, Kecamatan Singosari," tegasnya.
Seperti diberitakan, struktur bata kuno ditemukan di kawasan Pendopo Kawedanan, Singosari. Bata kuno itu diduga merupakan bagian dari candi. Akan temuan ini telah dilaporkan kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.
(iwd/iwd)
