.webp)
Kota Surabaya punya gunung. Tapi gunung tersebut tingginya hanya sekitar 5 meter, yakni Gunung Anyar.
Gunung Anyar masih aktif menyemburkan lumpur walau jarang-jarang. Hingga saat ini masih ada tiga titik semburan. Warga pernah mencoba menutup semburan lumpur tersebut namun gagal.
Terlepas dari itu, Gunung Anyar sempat jadi tempat pejudi togel mencari angka keberuntungan. Soal itu disampaikan langsung oleh Ketua RT 01 RW 02, Desa/Kecamatan Gunung Anyar, Achmad Fadholi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih, dulu ada pohon besar di sekitar Gunung Anyar. Namun kini, pohon tersebut sudah tidak ada, seiring maraknya pembangunan.
"Apalagi dulu ada pohon besar pas perbatasan Purimas dengan Gunung Anyar sekitar tahun 1990-an," ujar Fadholi saat ditemui detikJatim, Senin (22/8/2022).
Dalam satu dekade terakhir juga masih ada pejudi togel yang datang ke Gunung Anyar. Namun pascapembangunan Merr, sudah tidak ada lagi.
"Sepuluh tahun lalu masih ada (pejudi togel), tapi di atas saja," tuturnya.
Selain pejudi togel, dulu banyak orang datang ke Gunung Anyar dalam urusan berbau mistis. "Dulu sering buat klenik," terangnya.
Menurut Fadholi, Gunung Anyar terbentuk oleh semburan lumpur yang sudah terjadi sejak zaman Kerajaan Mataram. Semburannya tidak besar. Lumpur yang disemburkan kemudian mengering dan menjadi gundukan tanah.
Gundukan tanah tersebut menyerupai gunung baru. Sehingga disebut Gunung Anyar. Sebutan itu kemudian menjadi nama kawasan tersebut. Kini, nama itu menjadi nama kelurahan dan kecamatan.
"Namanya berasal dari gunung kecil yang dikarenakan semburan lumpur kecil. Sudah ada sejak zaman Mataram," kata Fadholi.
Ia dan warga sekitar mempertahankan wujud asli Gunung Anyar. Dengan ditanami tanaman dan digunakan untuk aktivitas warga.
(sun/sun)
