Menengok Rumah Tempat Bung Karno Lahir dan Dibesarkan

Menengok Rumah Tempat Bung Karno Lahir dan Dibesarkan

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 12 Agu 2022 17:53 WIB
Hari ini, tepat 6 Juni merupakan tanggal lahir Presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno. Bapak Proklamator itu lahir pada 6 Juni 1901.
Tempat kelahiran sekaligus rumah Ir Soekarno di kampung Peneleh, Surabaya (Foto: Faiq Azmi/detikJatim/file)
Surabaya -

HUT ke-77 RI tinggal menghitung hari. Sejarah kemerdekaan harus terus digali sebagai pengingat besarnya perjuangan para pahlawan.

Salah satunya adalah Sang Proklamator, Ir Soekarno. Presiden pertama RI itu lahir dan besar di Surabaya. Sampai saat ini, tempat kelahiran dan rumah masa kecil Soekarno masih berdiri di Surabaya.

Soekarno yang memiliki nama kecil Koesno dilahirkan pada 6 Juni 1901. Tempat kelahiran Soekarno berlokasi di Jalan Pandean IV/40, Peneleh, Genteng, Surabaya. Yakni sebuah kampung dengan gang kecil yang berada di pusat Kota Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari laman Bapekko Surabaya, ayah Soekarno, Raden Soekemi Sosrodihardjo dipindahtugaskan dari Singaraja, Bali sebagai guru di Sekolah Rakyat Sulung Surabaya pada 1900. Soekemi datang ke Surabaya bersama istrinya, Ida Ayu Nyoman Rai Srimben, yang tengah mengandung Soekarno.

Mereka pergi ke Surabaya dengan menggunakan kapal. Saat itu, kapal yang mereka tumpangi berlabuh di Kali Mas, tak jauh dari pemukiman Peneleh, Surabaya.

ADVERTISEMENT

Tim detikJatim pernah mendatangi rumah kelahiran Soekarno pada 5 Juni 2021. Gang di depan rumah ini terpasang sebuah prasasti yang bertuliskan 'Di Sini Tempat Kelahiran Bapak Bangsa DR IR Soekarno'.

Rumah kelahiran Bung Karno berjarak 200 meter dari prasasti di depan gang Pandean IV. Dari depan rumah, tampak material bangunan rumah lama yang masih kental. Meski cat di kusen pintu dan tembok telah diperbarui, namun tidak menghilangkan karakteristik bangunan lama.

Sebagai informasi, rumah kelahiran Bung Karno kini telah dibeli oleh Pemkot Surabaya dan masuk bangunan cagar budaya. Di bagian teras rumah terdapat sebuah penanda bahwa tanah dan bangunan rumah tersebut telah dimiliki oleh Pemkot Surabaya.

Pemkot harus merogoh kocek sebesar Rp 1,5 miliar dari sang pemilik rumah untuk membeli rumah ini pada Agustus 2020. Lantas, pintu masuk rumah itu diberi sebuah penanda yang bertuliskan 'Rumah Kelahiran Bung Karno'.

Aroma lembab sangat terasa saat memasuki rumah tersebut. Maklum saja, sejak dibeli Pemkot Surabaya, rumah ini tidak berpenghuni dan hanya ditengok oleh petugas dari Disparta Surabaya seminggu sekali.

Saat memasuki ruang tengah, tampak terpasang bacaan Ayat Kursi di bagian atas. Sedangkan di bagian dalam, arsitektur rumah lama sangat kental terasa. Di ruang tengah, terdapat dua ruang kamar tidur. Satu di antaranya merupakan kamar di mana Bung Karno dilahirkan.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa rumah kelahiran Bung Karno akan direvitalisasi dan dijadikan museum. Lalu dilengkapi sejumlah artefak hingga ornamen pendukung. Museum ini akan menceritakan berbagai kisah perjuangan Bung Karno sejak lahir di Surabaya hingga sukses menjadi Proklamator Kemerdekaan Indonesia.

"Lokasi rumahnya tetap. Justru, kami tambah dengan menaruh museum di sini. Kami jadikan wisata sejarah baru di Surabaya," kata Wali Kota Eri Cahyadi, dalam rilis Pemkot Surabaya, Selasa (7/6/2022) yang dilansir dari laman Dinas Kominfo Jatim.

Saat ini, Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan, proses revitalisasi bangunan aset milik Pemkot Surabaya itu masih dilakukan. Pihaknya menargetkan, destinasi wisata museum ini segera dibuka dalam waktu yang tidak lama.

Nantinya, rumah kelahiran Bung Karno akan dikoneksikan dengan destinasi wisata sejarah lain yang ada di kawasan ini. Sementara konsep yang tengah disiapkan adalah Kampung Kebangsaan.




(hse/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads