Sejarah Jalan Gula, Kawasan Paling Vintage di Surabaya

Sejarah Jalan Gula, Kawasan Paling Vintage di Surabaya

Deny Prastyo Utomo - detikJatim
Selasa, 02 Agu 2022 21:40 WIB
Jalan Gula di Surabaya sudah tak asing bagi pencinta sejarah dan fotografi. Jalan tersebut merupakan salah satu yang paling vintage di Kota Pahlawan.
Jalan Gula di Surabaya/Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim
Surabaya -

Jalan Gula di Surabaya sudah tak asing bagi pencinta sejarah dan fotografi. Jalan tersebut merupakan salah satu yang paling vintage di Kota Pahlawan.

Jalan Gula berada di Kelurahan Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantian. Jalan itu panjangnya sekitar 100 meter.

Mengapa tampak vintage? Sebab di kanan kiri jalan tersebut berdiri gedung-gedung tua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalan Gula di Surabaya sudah tak asing bagi pencinta sejarah dan fotografi. Jalan tersebut merupakan salah satu yang paling vintage di Kota Pahlawan.Jalan Gula di Surabaya/ Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim

Pengamat Sejarah Kota Surabaya Kuncarsono Prasetya mengatakan, kawasan tersebut dulunya kawasan Pecinan. Yang dikenal dengan sebutan Chinese Voostrad atau Jalan Pecinan.

"Sejarahnya dulu kedatangan golongan koloni Tionghoa pertama kali di abad ke-17. Kemudian menyebar di Kembang Jepun. Sebelumnya, namanya Chinese Voostrad atau Jalan Pecinan, di tahun 1955 berubah nama," kata ia yang akrab disapa Kuncar, Selasa (2/8/2022).

ADVERTISEMENT

Di kawasan tersebut, menurut Kuncar, ada rumah yang hingga kini masih sama dengan foto tempo dulu. Rumah itu milik keluarga The dan Han.

"Foto di tahun 1876 ada rumah yang masih sama, rumah abu keluarga The dan Han. Lalu yang bongkaran itu Tjua, di sana banyak rumah keluarga. Untuk keluarga Han itu di abad ke-17 datang ke Surabaya," imbuh Kuncar.

Lebih jauh Kuncar menjelaskan, kawasan Pecinan sudah ada di Surabaya sejak 1666. Itu berdasarkan peta lama yang digambar oleh Spilman, yang saat itu menjadi Komandan VOC yang datang menyerbu Surabaya.

"Kalau pecinan di tahun 1666, ada peta Surabaya tertua, digambar oleh Spilman, Komandan VOC yang menyerbu Surabaya," terang Kuncar.

Jalan Gula termasuk kawasan Pecinan tempo dulu. Jalan itu dulu dikenal dengan nama Suikerstraad.

"Sama juga, Pecinan juga. Dulunya bernama Suikerstraad. Titiknya sama. Kurang lebih sama dengan jalan karet," ungkap Kuncar.

Sumber lain menyebutkan, Jalan Gula tempo dulu merupakan kawasan bisnis. Sehingga banyak gedung-gedung di sepanjang jalan tersebut.

Pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, jalan tersebut kerap menjadi lokasi bongkar muat gula. Sehingga disebut Jalan Gula.

Dulu, di jalan tersebut juga ada pabrik atau gudang tembakau. Namun setelah memasuki era kemerdekaan, pabrik tersebut hanya menyisakan bangunan kosong, yang kini menjadi bangunan tua di Jalan Gula.

Dinding-dinding bangunan yang menghimpit jalan itu memberi kesan vintage pada siapa saja yang melewatinya. Kesan kota tua begitu terasa. Sehingga tak heran, Jalan Gula kerap menjadi spot fotografi. Bahkan banyak pasangan yang menggelar prewedding di jalan tersebut.

Untuk menuju ke Jalan Gula, Anda harus melintasi Jalan Karet terlebih dahulu. Saat ini, Jalan Karet sudah dipercantik oleh Pemkot Surabaya. Banyak lampu-lampu dan juga lampion khas Pecinan.

Tidak hanya itu, akses untuk penjalan kaki juga terus dibenahi. Trotoar dirapikan agar memberikan kenyamanan pada pejalan kaki.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "2025 Wajib Melek Financial, Belajar di Sini! Gratis"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads