Masyarakat Dongko Trenggalek Gelar Upacara Adat Ngitung Batih

Masyarakat Dongko Trenggalek Gelar Upacara Adat Ngitung Batih

Adhar Muttaqin - detikJatim
Sabtu, 30 Jul 2022 18:17 WIB
Tradisi Ngitung Batih
Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim
Jakarta -

Masyarakat Kecamatan Dongko, Trenggalek menggelar upacara adat 'Ngitung Batih' atau menghitung anggota keluarga, sebagai simbolisasi kepedulian terhadap orang di sekitarnya. Tokoh adat juga menggelar doa untuk keselamatan warga.

Tradisi Ngitung Batih rutin digelar setahun sekali, setiap tanggal 1 Sura dalam penanggalan Jawa. Upacara diawali dengan kirab pusaka bersama iringan dayang-dayang yang membawa takir plontang atau makanan dalam mangkuk daun.

Arak-arakan peserta kirab langsung menuju ke pendapa Kecamatan Dongko untuk mengikuti rangkaian prosesi adat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acara dilanjutkan dengan Murwakala doa bersama yang dipimpin tokoh adat agar terhindar dari marabahaya. Dayang dayang sendiri merupakan perwujudan dari anggota keluarga.

Konon tradisi ini telah ada sejak zaman Kerajaan Mataram. Tradisi bermula saat wilayah Kecamatan Dongko terjadi peperangan, sehingga banyak waega yang berkurang dan menghilang. Karena itulah pemimpin kerajaan memerintahkan warga mengelar upacara Ngitung Batih dan doa keselamatan.

ADVERTISEMENT

"Ini adalah tradisi turun temurun yang telah ada di Dongko. Upacara Ngitung Batih sebagai bentuk kepedulian terhadap anggota keluarga dan lingkungan. Makanya keluarganya dihitung," kata Wakil Bupati Trenggalek Syah Mohammad Natanegara, Sabtu (30/7/2022).

Pihaknya berharap tradisi tersebut membawa keberkahan dan keselamatan bagi masyarakat di Kecamatan Dongko. "Semoga membawa berkah kepada semua masyarakat. Apa yang di cita-citakan dalam acara ini semoga tercapai," ujarnya.

Dalam tradisi ini Wakil Bupati dan para tokoh setempat melepaskan ayam betina, sebagai simbol perbaikan ekonomi masyarakat. Ayam tersebut diharapkan akan berkembang biak sehingga menjadi pendukung perekonomian masyarakat.




(fhs/ega)


Hide Ads