Memperingati Hari Jadi Kota Kediri 1143, tradisi 'Manusuk Sima' digelar di Taman Tirtayasa Kuwak Kota Kediri. Tradisi ini merupakan harapan kebangkitan ekonomi Kota Kediri.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan tradisi Menusuk Sima ini merupakan visualisasi yang harus dilestarikan sebagai simbol Kota kediri. Sumber mata air yang menjadi bagian upacara tradisi menjadi kebangkitan ekonomi yang turun akibat COVID-19.
"Perekonomian di Kota Kediri agak menurun dan sekarang dibuat upacara Manusuk Sima, peringatan ulang tahun ini. Mengharapkan kebangkitan perekonomian besar bersamaan dengan hari jadi Kota Kediri ," kata Abdullah Abu Bakar. Rabu (27/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Diketahui upacara Manusuk Sima merupakan peristiwa penting yang terjadi tahun 1143 silam yang menunjukkan sejarah berdirinya Kota Kediri. Itu berdasarkan Prasasti Kwak yang ditemukan di Desa Ngabean, Magelang. Prasasti itu berangka tahun 801 Saka atau tanggal 27 Juli 879 Masehi atau 27 Juli 2022.
Abu mengungkapkan tradisi Manusuk Sima juga menceritakan tentang kemakmuran dan kesuburan tanah di Kota Kediri. Terjadinya pandemi COVID-19 memang sempat menurunkan perekonomian Kota Kediri.
Sehingga di momen hari jadi Kota Kediri ini banyak event yang bisa menggerakkan perekonomian di Kota Kediri yang menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk berbisnis.
"Ya makna peringatan ini adalah dengan tema saya ingin bangkit bareng-bareng meningkatkan ekonomi," pungkas Abu.
(iwd/iwd)