.webp)
Kota Pasuruan memiliki Gedung Kesenian Darmoyudo di Jalan Panglima Sudirman. Ironisnya, para seniman di kota ini merasa kesulitan mencari tempat berkegiatan seni.
Gedung Kesenian yang berada di sisi selatan Pendopo Kota Pasuruan hampir tidak pernah digunakan untuk kegiatan yang 'nyeni'. Sebaliknya, gedung ini hanya sesekali dipakai untuk kegiatan yang tidak bersifat kesenian. Misalnya agenda vaksinasi massal, kompetisi e-sport, dan peringatan Hari Kesehatan Nasional. Halaman gedung itu beberapa kali digunakan untuk upacara.
"Gedung kesenian seharusnya sudah bisa difungsikan untuk memfasilitasi para seniman. Tapi nyatanya, untuk menggelar pameran seni rupa saja, kami bingung mencari tempat," kata Saiful Ulum, anggota Komunitas Guru Seni Rupa Pasuruan (KGSP), Senin (6/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Saiful, pemkot tidak punya konsep yang jelas tentang pemanfaatan Gedung Kesenian. Sebab, Gedung Kesenian kerap dipakai untuk kegiatan yang sifatnya bukan seni dan budaya.
"Kegiatan yang bersifat seni dan budaya malah dibatasi," tegasnya.
Pendapat senada disuarakan seniman Sanggar Seni Dharma Budaya Pasuruan, Parisca Indra. Menurut dia, gedung kesenian seharusnya berfungsi sebagai tempat para seniman berproses dan berekspresi, baik seni tari, drama, teater, musik, dan rupa.
"Termasuk bisa digunakan sebagai tempat pameran," tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan, Mualif Arief mengatakan pihaknya akan bertemu dengan para seniman. Pihaknya mengaku ingin berdiskusi bersama.
"Nantilah biar kami ketemu sama teman-teman seniman," kata Mualif.
Gedung Kesenian Darmoyudo Kota Pasuruan dibangun pada tahun 2017. Proyek ini sempat mengalami permasalahan, namun akhirnya tuntas di tahun 2020.
(hse/dte)
