Film Srimulat tayang di semua bioskop tanah air di Indonesia. Film ini tentu saja membangkitkan kenangan bagi personelnya yang masih sehat dan keluarganya. Salah satunya keluarga Srimulat yang tinggal di Mojokerto, Asmuni.
Keluarga Toto Asmuni menilai cerita Film Srimulat: Hil Yang Mustahal keren dan sesuai realitas sehingga mampu membangkitkan kenangan-kenangan indah.
Film yang disutradarai Fajar Nugros ini diharapkan membuat masyarakat Indonesia tidak melupakan grup lawak legendaris Srimulat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami apresiasi banget film ini, keren, senang pokoknya. Alurnya lumayan kok, bener, memang realitas, kan diteliti dulu. Jadi, aku rasa sudah lumayan konkret, sudah lumayan sama," kata putri Asmuni, Astria kepada detikJatim di Warung Rujak Cingure Asmuni, Jalan Arteri Desa Jatipasar, Trowulan, Mojokerto, Jumat (27/5/2022).
Ibu tiga anak ini mengaku belum menonton Film Srimulat: Hil Yang Mustahal secara utuh. Begitu juga dengan ibunya, Antina. Karena ia dan ibunya sama-sama tidak bisa tahan dengan dinginnya teater bioskop.
Sehingga Astria sebatas melihat cuplikan-cuplikan film tersebut di YouTube. Seketika berbagai kenangan dengan mendiang ayahnya bermunculan di kepalanya. Antara lain tentang hobi Asmuni memancing di Kolam Segaran, Trowulan, serta kebiasaannya membawa oleh-oleh setiap pulang manggung.
"Kenangan apa saja terlintas. Ibu juga banyak kenangan yang teringat saat beliau melihat iklan film ini di TV, kemudian beliau bercerita banyak hal tentang ayah," jelasnya.
Putri tunggal Asmuni ini berharap semakin banyak masyarakat yang menonton Film Srimulat: Hil Yang Mustahal bagian pertama. Begitu juga film bagian kedua.
"Semoga penonton terus banyak supaya masyarakat tidak melupakan grup lawak legendaris ini. Film kedua harapannya lebih booming, lebih ramai," tandasnya.
Film Srimulat: Hil Yang Mustahal Babak Pertama menceritakan awal mula terbentuknya grup lawak Srimulat. Setting waktu menengok jauh ke belakang di sekitar tahun 1980-an.
Saat itu, di Kota Surakarta, Srimulat memulai pertunjukannya di Teater Sriwedari. Film ini dibintangi Teuku Rifnu Wikana sebagai Asmuni, Juan Bione Subiantoro sebagai Gepeng, Elang El Gibran sebagai Basuki.
Selain itu, Dimas Anggara sebagai Timbul, Ibnu Jamil sebagai Tarzan, Erick Estrada sebagai Kabul, Zulfa Maharani sebagai Nunung, Morgan Oey sebagai Paul, Rukman Rosadi sebagai Teguh, serta Erika Carlina sebagai Djudjuk.
(fat/fat)