Mengunjungi Desa Penari di Banyuwangi

Mengunjungi Desa Penari di Banyuwangi

Ardian Fanani - detikJatim
Kamis, 26 Mei 2022 07:00 WIB
Ada empat tarian yang identik dengan Banyuwangi. Empat tarian itu juga tidak bisa dilepaskan dari hal berbau mistis.
Tarian Seblang Olehsari/Foto: Ardian Fanani/detikJatim
Banyuwangi -

Ada empat tarian yang identik dengan Banyuwangi. Empat tarian itu juga tidak bisa dilepaskan dari hal berbau mistis.

1. Tarian Seblang Olehsari

Ada empat tarian yang identik dengan Banyuwangi. Empat tarian itu juga tidak bisa dilepaskan dari hal berbau mistis.Tarian Seblang Olehsari/ Foto: Ardian Fanani/detikJatim

Ritual Seblang rutin digelar warga Desa Olehsari, Kecamatan Glagah pada Bulan Syawal. Ritual digeber tujuh hari berturut-turut.

Tarian Seblang digelar untuk mengusir pagebluk atau wabah penyakit di desa tersebut. Kemudian saat ini, Seblang menjadi salah satu atraksi wisata di Banyuwangi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tarian ini digelar di pentas terbuka. Tari Seblang bukan tarian biasa. Sang penari yang mengikuti irama gamelan dan gending-gending Osing dalam kondisi in trance (kerasukan roh) leluhur warga desa setempat. Selama menari, mata sang penari terpejam.

"Ini sudah dilakukan ratusan tahun. Setiap periode, penari Seblang akan ganti," ujar Ansori (58), Ketua Paguyuban Adat Seblang Desa Olehsari kepada detikJatim, Rabu (25/5/2022).

ADVERTISEMENT

Pemilihan penari ditentukan secara supranatural oleh tetua adat setempat, yang masih memiliki hubungan darah dengan leluhur Seblang terdahulu. Seblang Olehsari ditarikan oleh penari muda.

Tarian ini juga diiringi hal berbau mistis. Sang penari akan dirasuki roh halus agar bisa menari. Seorang pawang akan mengasapi penari Seblang dengan asap dupa, sambil mengucapkan mantra tertentu. Pembacaan mantra bertujuan agar roh leluhur masuk ke dalam tubuh si penari. Sehingga dapat menari dengan mata terpejam mengikuti arahan sang pawang dan irama gending.

2. Tarian Seblang Bakungan

Ada empat tarian yang identik dengan Banyuwangi. Empat tarian itu juga tidak bisa dilepaskan dari hal berbau mistis.Tarian Seblang Bakungan/ Foto: Ardian Fanani/detikJatim

Di Banyuwangi juga ada Seblang Bakungan. Prosesnya hampir sama dengan Seblang Olehsari. Namun Seblang Bakungan digelar pada Bulan Zulhijah atau Idul Adha.

Biasanya, tradisi yang telah berlangsung selama ratusan tahun tersebut digelar di Balai Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah. Seblang Bakungan merupakan rangkaian tarian yang dibawakan oleh wanita tua dalam kondisi trans atau kehilangan kesadaran.

Dalam beberapa tahun terakhir, Seblang ditarikan oleh Supani. Ia seorang wanita berusia 68 tahun yang telah menari Seblang selama lima tahun berturut-turut. Supani adalah keturunan Seblang Misna yang telah pensiun sejak 15 tahun yang lalu.

Sebelum Seblang digelar, warga menggelar tumpengan bersama di sepanjang jalan desa yang dimulai selepas magrib. Setelah warga salat magrib dan salat hajat berjamaah di masjid.

Lalu dilanjutkan dengan parade oncor (obor) keliling desa (ider bumi). Di bawah temaram api obor, warga desa makan tumpeng bersama di sepanjang jalan.

Kemudian sekumpulan orang membacakan mantra dan doa untuk sang penari Seblang. Sang penari lalu kerasukan roh dan menari mengikuti irama gending. Penari akan menari semalam suntuk, dengan diiringi puluhan gending seperti Kodok Ngorek dan Seblang Lukinto.

Seblang singkatan dari 'sebele ilang' atau sialnya hilang. Di Banyuwangi, ritual Seblang dapat ditemui di dua tempat, yaitu Kelurahan Olehsari dan Bakungan.

Ritual digelar sebagai penyucian desa sekaligus ucapan rasa syukur kepada Allah SWT. Warga menggelar ritual ini agar mendapat ketenangan, kedamaian, keamanan dan kemudahan dalam mendapatkan rezeki yang halal. Serta dijauhkan dari segala marabahaya.

3. Tarian Barong Ider Bumi Kemiren

Ada empat tarian yang identik dengan Banyuwangi. Empat tarian itu juga tidak bisa dilepaskan dari hal berbau mistis.Tarian Barong Ider Bumi Kemiren/Foto: Ardian Fanani/detikJatim

Tarian Barong adalah tarian khas di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Setiap tahun, warga menggelar ritual Barong Ider Bumi, yakni berkeliling kampung mengarak Barong yang dipercaya berumur ratusan tahun.

Arak-arakannya diiringi nyanyian macapat (tembang Jawa) yang berisi doa dan pemujaan terhadap Tuhan. Ider berarti berkeliling ke mana-mana. Sementara bumi artinya jagat atau tempat berpijak.

Dari situ dapat dimengerti bahwa Ider Bumi adalah ritual mengelilingi tempat berpijak atau bumi. Jadi, sesuai dengan namanya, inti dari ritual Barong Ider Bumi adalah mengarak barong memutari desa.

Atraksi Barong Ider Bumi memiliki nuansa yang sangat tradisional. Sebelum Barong diarak keliling desa, para sesepuh memainkan angklung di balai desa. Setelah itu, orang-orang mulai berbaris mengarak barong.

Tokoh adat dan Bupati Banyuwangi ambil bagian dalam tradisi ini. Mereka diberi amanat melakukan Sembur Utik-utik. Menebar uang logam, beras kuning dan bunga. Ini adalah simbol tolak bala.

Kelar arak-arakan, warga dan wisatawan makan bersama dengan hidangan pecel pitik khas Banyuwangi. Semua masyarakat kumpul menjadi satu. Mulai dari masyarakat biasa, wisatawan domestik, wisatawan mancanegara sampai pejabat.

4. Tarian Gandrung

Ada empat tarian yang identik dengan Banyuwangi. Empat tarian itu juga tidak bisa dilepaskan dari hal berbau mistis.Tarian Gandrung/ Foto: Ardian Fanani/detikJatim

Tari Gandrung Banyuwangi biasanya disuguhkan dalam berbagai acara seperti menyambut panen raya, resepsi pernikahan atau khitanan. Tarian Gandrung pada awalnya dibawakan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat pascapanen.

Dalam pertunjukannya, Tari Gandrung diiringi musik khas Banyuwangi bernama Gamelan Osing. Sejarah Tari Gandrung Banyuwangi
ada banyak versi. Menurut catatan sejarah, Gandrung pertama kali ditarikan oleh para lelaki yang didandani seperti perempuan. Menurut laporan Scholte (1927), instrumen utama yang mengiringi Tarian Gandrung lanang adalah kendang dan biola.

Namun sekitar 1890-an, Gandrung laki-laki perlahan berkurang dan lama-kelamaan hilang dari pentas Tari Gandrung Banyuwangi. Saat ini, Tarian Gandrung merupakan tarian yang sering ditarikan di banyak penjuru Banyuwangi. Berbagai sanggar pun memiliki penari Gandrung.

Bahkan dulu, sebelum menjadi penari Gandrung, mereka harus diwisuda melalui peras Gandrung. Penari Gandrung tak sembarangan dipilih, karena harus memiliki keahlian menari, sinden hingga bisa menari bersama pasangan.




(sun/sun)


Hide Ads