Kades Bayu, Sugito, memberi penjelasan lebih lengkap terkait kisah KKN Desa Penari. Ia menjelaskan soal fakta dan cerita yang sifatnya tak kasat mata.
"Ada orang KKN itu fakta. Orang yang sakit memang ada," kata Sugito kepada detikJatim, Minggu (22/5/2022).
"Menurut cerita temannya, yang dua (mahasiswa-mahasiswi) masuk ke hutan, dari sana sampai ke Pendarungan. Memang di sana ada yang namanya Kampung Pendarungan (Darungan)," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugito menambahkan, kampung itu kosong mulai tahun 2000. Sehingga pada 2009, rumah-rumah di sana sudah tidak terawat, sudah rusak dan lapuk. Seperti layaknya kampung yang sudah ditinggalkan.
"Menurut cerita, orang dua itu sampai sana. Mereka melakukan hubungan (layaknya suami istri). Itu cerita mereka (mahasiswa). Benar atau tidak, kita kan nggak tahu ya," papar Sugito.
"Kemudian pulang diajak mampir oleh makhluk gaib. Banyak tari-tarian, banyak makanan. Ini juga cuma cerita. Yang tahu mereka," tambahnya.
Heboh soal kisah KKN Desa Penari mulai terjadi pada 2019. Itu setelah akun Twitter @SimpleM81378523 bercerita, ada enam mahasiswa-mahasiswi yang menggelar KKN di Kota B, Jawa Timur pada 2009 akhir. Mereka merupakan mahasiswa-mahasiswi angkatan 2005/2006 dari sebuah perguruan tinggi di Kota S.
Enam calon sarjana yang menggelar KKN tersebut yakni Ayu, Nur, Widya, Wahyu, Anton dan Bima. Dua di antaranya meninggal setelah melewati seabrek hal mistis di tempat KKN tersebut.
Setelah kisah mistis itu viral, banyak orang yang berspekulasi dan melakukan penelusuran mengenai tempat KKN Desa Penari. Kisah itu kemudian dibukukan dan difilmkan. Saat ini filmnya masih tayang dan masih menyedot banyak penonton.
(sun/sun)