Berkunjung atau sekadar lewat Bondowoso rasanya kurang afdol bila tidak melongok tetenger kota. Penanda ikonik Bondowoso itu adalah Monumen Gerbong Maut.
Berada tepat di jantung kota Bondowoso, monumen yang diresmikan Pangdam Brawijaya Witarmin pada 1979 silam itu menggambarkan sejumlah tawanan perang berjalan di depan gerbong kereta api.
Monumen Gerbong Maut yang berlokasi tepat di depan Kantor Bupati Bondowoso itu cukup mudah dilihat pengendara yang melintas. Posisinya berada di atas pondasi setinggi kurang lebih 5 meter. Monumen yang dominan berwarna hitam itu berdiri kokoh di tengah taman yang asri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sejumlah literasi dan sumber, monumen itu didirikan untuk memperingati tragedi puluhan tawanan dan pejuang kemerdekaan asal Bondowoso yang gugur pada 23 November 1947 silam.
Baca juga: Titik Nol Malang Ada 2 Lho, Ini Sejarahnya |
Mereka bukan gugur di medan pertempuran saat melawan penjajah. Saat itu mereka hendak dikirim ke penjara Bubutan, Surabaya melalui stasiun Wonokromo.
Tawanan asal penjara Bondowoso sebanyak 100 orang itu lantas dimasukkan ke tiga buah gerbong yang tertutup rapat. Kemudian pintunya ditutup rapat dari luar. Sama sekali tak ada lubang atau ventilasi.
![]() |
Akibatnya, para tawanan yang terdiri dari warga umum dan para pejuang republik itu kehausan dan kepanasan karena tak ada celah udara untuk sekadar mengambil napas.
Tak pelak, begitu pintu gerbong dibuka saat tiba di stasiun Wonokromo, Surabaya para tawanan yang telah menempuh perjalanan 10 jam tanpa makan dan minum itu lemas karena kehabisan oksigen. Puluhan orang di antaranya meninggal. Hanya beberapa saja yang hidup.
"Tragedi itu lantas dikenal dengan sebutan peristiwa gerbong maut. Dan selalu diperingati setiap tahun," jelas Sekretaris Dinas Pariwisata Bondowoso Adi Sunaryadi saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (24/5/2022).
Monumen Gerbong Maut saat ini memang menjadi ikon Bondowoso. Hampir bisa dipastikan, wisatawan asal luar kota selalu menyempatkan mampir ke monumen yang berlokasi tak jauh dari Alun-alun Bondowoso itu.
Selain sekadar berswafoto, mereka yang mampir ke monumen juga melihat dari dekat gambaran perjuangan para pejuang yang meninggal dalam Peristiwa Gerbong Maut.
"Menarik sekali monumen ini. Karena selain menjadi ikon Bondowoso, juga bisa mengetahui dan mengenang sejarah era perang kemerdekaan," kata Wahyudi, seorang wisatawan asal Semarang.
(dpe/dte)