Kabupaten Bondowoso memilik Pondok Pesantren Jhegeteh yang dibangun pada abad ke-17. Ponpes ini disebut sebagai salah satu yang tertua di kawasan Tapal Kuda.
Ponpes Jhegeteh ini terletak sekitar 5 km dari Kota Bondowoso. Atau tepatnya di Desa Poncogati, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso.
Pendirinya adalah KH Hasbullah, seorang ulama asal Pamekasan, Madura. Kiai Hasbullah diperkirakan mendirikan ponpes pada tahun 1769 Masehi atau 1190 Hijriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini dibenarkan oleh pengasuh ponpes Kiai Mohammad Hizbullah Nur Kholil. Menurutnya ponpes ini dibangun kakek buyutnya pada abad ke-17 atau tahun 1769 Masehi.
Keterangan tahun berdirinya ini juga dibuktikan dari sejumlah literatur di ponpes. Tak hanya itu, tahun berdirinya ponpes juga tertulis dengan angka Arab di salah satu bangunan ponpes.
Kiai Hizbullah atau akrab disapa Kiai Bulla sendiri merupakan keturunan dari pendiri Ponpes Jhegeteh. Ia mengaku keturunan ke-7 dari Kiai Hasbullah.
"Saya saja merupakan keturunan ke-7 dari almarhum Mbah Kiai Hasbullah," tutur Kiai Bulla kepada detikJatim, Jumat (13/5/2022).
Ponpes Jhegeteh saat ini berdiri di atas lahan seluas 10 hektar. Di tempat ini ada 3 lembaga atau yayasan yang mengelola Ponpes Nurul Islam, Nurul Kholil, dan Nurul Ibrohimi. Ketiganya diasuh dari garis keturunan Kiai Hasbullah.
"Di kompleks pesantren ini disebut dalem (rumah) timur, dalem barat, dan dalem selatan. Karena pengelola pondok rumahnya di bagian timur, barat, dan selatan. Tapi tetap di dalam kompleks," jelas Kiai Hizbullah.
Menurut Kiai Hizbullah, pola pendidikan di Ponpes Jhegeteh masih memakai sistem salafiyah atau tradisional. Sistem ini tetap dipertahan sejak pertama kali berdiri hingga sekarang.
"Sistem pendidikan salafiyah di pondok pesantren ini tetap kami pertahankan. Sejak baru berdiri, dan berlangsung secara turun-temurun, hingga sekarang," tandas Kiai Hizbullah.
(abq/fat)