Tradisi Sedekah Lebaran Warga Using Banyuwangi-Makan Bareng Sepanjang Jalan

Tradisi Sedekah Lebaran Warga Using Banyuwangi-Makan Bareng Sepanjang Jalan

Ardian Fanani - detikJatim
Senin, 02 Mei 2022 07:00 WIB
Tradisi sedekah Lebaran Kampung Adat Using Banyuwangi
Tradisi sedekah Lebaran Kampung Adat Using Banyuwangi. (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Takbir berkumandang di Desa adat Kampung Using Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Seiring waktu berbuka puasa, masyarakat Kemiren menggelar ritual selamatan sedekah lebaran.

Warga menggelar Sedekah Lebaran di sepanjang jalan desa, Minggu (1/5/2022). Ritual ini dimulai dengan doa bersama untuk para leluhur yang sudah meninggal dunia. Selanjutnya, mereka menyantap makanan yang sudah disediakan.

"Setiap menjelang lebaran tradisi kami adalah menggelar sedekah lebaran. Ini dimaksud untuk berbagi makanan kepada tetangga dan keluarga. Dan kami melantunkan doa untuk orangtua, keluarga atau tetangga yang meninggal dunia," ujar Haidi Bing Slamet, warga setempat kepada detikJatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedekah Lebaran ini kata Haidi, adalah selamatan kemenangan bagi masyarakat setelah melaksanakan puasa ramadan sebulan penuh. Selain itu, kegiatan ini digelar untuk untuk mendoakan leluhur dari warga Kemiren.

"Kemenangan ini agar dirasakan oleh leluhur kita yang sudah tiada. Ini tradisi dan kita terus pertahankan," ujarnya.

Sajian makanan bermacam-macam, mulai dari makanan khas Kemiren, hingga masakan khas lebaran pun disajikan untuk ritual tersebut.

ADVERTISEMENT

"Mulai dari uyah asem, kalak dan masakan khas using. Kalau kupat lebaran pasti ada dengan opor ayam," tandasnya.

Sebelumnya, kat Haidi, sedekah lebaran dilakukan berkelompok. Satu kelompok terdiri dari 5 sampai 10 orang. Mereka bergiliran menggelar selamatan dan makan bersama di rumah masing-masing anggota kelompok tersebut.

"Masing-masing rumah menggelar sedekah lebaran, dan harus makan di tiap rumah yang menggelar sedekah," tambah Haidi.

Tidak jarang warga Kemiren mengundang temannya untuk ikut dalam sedekah lebaran. Terkadang warga Kemiren menggoda temannya dengan mengharuskan makan hidangan di setiap rumah yang dikunjungi.

"Saya bilang ke temen saya untuk makan dan harus dihabiskan. Mereka tidak sanggup," kelakar Haidi.

Namun seiring perkembangan zaman, kata Haidi, selamatan sedekah lebaran dilakukan secara bersamaan. Hal ini dilakukan agar makanan tidak mubazir karena anggota kelompok sudah terlanjur kenyang.

"Daripada mubazir mending kita kumpulkan dan kita makan bersama," tukasnya.




(dte/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads