Melihat Masjid Tiban Peninggalan Syekh Maulana Ishaq Berusia Ratusan Tahun

Melihat Masjid Tiban Peninggalan Syekh Maulana Ishaq Berusia Ratusan Tahun

Ainur Rofiq - detikJatim
Minggu, 10 Apr 2022 12:05 WIB
Sepintas, Masjid Tiban Babussalam tampak seperti masjid pada umumnya. Namun jika dilihat lebih dekat, masjid ini terdiri dari dua bangunan.
Masjid Tiban Babussalam konon lokasi Syekh Maulana Ishaq menyebarkan Islam (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Kota Probolinggo -

Selama Ramadan, Masjid Tiban Babussalam, di Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, ramai dikunjungi. Secara umum tampilan masjid ini tidak berbeda dengan masjid lainnya. Tapi jika dilihat lebih seksama ada 2 bangunan di mana bangunan sebelah timur adalah bangunan masjid baru. Sedangkan di sebelah barat bangunan masjid lama berukuran 9X9 meter persegi.

Bentuknya juga berbeda. Kubah masjid lama berbentuk kerucut segitiga. Rancangan bangunan Masjid Tiban Babussalam itu juga masih menggunakan cara-cara kuno seperti tembok pada bagian atap menggunakan batu padas putih dan tidak memakai paku logam melainkan dengan paku kayu untuk mengaitkan kayu satu dengan kayu yang lain. Penyangga di masjid pakai kayu Jati berukuran 40x40 sentimeter. Di atasnya ada beberapa ukiran sederhana dan ventilasi udara.

Melongok di belakang masjid, ada petilasan berupa sebuah batu lempeng berukuran besar, menurut cerita batu itu dimanfaatkan oleh si pendiri masjid untuk duduk bersila dan khotbah menyebarkan agama Islam di wilayah Probolinggo. Selain itu, ada sebuah sumur tua dan tanaman yang ada di sekitar masjid bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Tak jarang, banyak warga dan para musafir yang selalu berkunjung ke masjid itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konon Masjid Tiban itu sudah ada sejak 1600-an silam. Tidak hanya itu, berdirinya masjid itu juga tidak diketahui warga sekitar. Tiba-tiba sudah berdiri kokoh tak jauh dari pesisir pantai utara. Selain itu, konon masjid itu juga menjadi tempat atau basis Syekh Maulana Ishaq menyiarkan Islam hingga ke Banyuwangi.

Sepintas, Masjid Tiban Babussalam tampak seperti masjid pada umumnya. Namun jika dilihat lebih dekat, masjid ini terdiri dari dua bangunan.Sumur yang dipercaya airnya dapat menyembuhkan beragam penyakit. Foto: M Rofiq/detikJatim

Karena tidak ada yang tahu proses pembangunannya serta adanya kisah yang dikaitkan dengan Syekh Maulana Ishaq itulah masyarakat mengenalnya sebagai 'Masjid Tiban peninggalan Syekh Maulana Ishaq'. Bangunan lama masjid sering didatangi warga hanya untuk memanjatkan doa, apalagi di bulan suci Ramadan seperti ini.

ADVERTISEMENT

Salah seorang pendatang, Agus mengatakan, banyak warga dari luar kota yang melakukan perjalanan ziarah Wali Songo selalu mampir ke Masjid Tiban Babussalam itu. Mereka hanya berdoa untuk ngalap berkah di bulan Ramadan. "Saya dengarnya begitu. Masjid tiba-tiba ada. Jelang Ramadan banyak warga datang. Ini sudah 3 kali saya datang ke Masjid Tiban selama Ramadan," kata Agus ketika ditemui detikJatim, Minggu (8/4/2022).

Elyas, pengurus Masjid Tiban Babussalam mengatakan, dia tidak tahu pastinya asal-usul masjid. Menurut orang tua dahulu, kata dia, sebelum ada rel kereta api sudah ada Masjid Tiban ini. Dia membenarkan masjid ini menjadi tempat persinggahan Syekh Maulana Ishaq saat melakukan syiar Islam di tanah Jawa bagian timur. Ada sisa batu tempat Syekh Maulana Ishaq duduk dan sumur yang dipercaya airnya bisa menyembuhkan penyakit.

"Kalau sejarah tertulis tidak ada, namun menurut orang tua dulu sebelum ada rel kereta api sudah ada masjid Tiban. Dan kata orang Madura sekitar 1600 masehi sudah ada Masjid Tiban ini. Menurut informasi yang berkembang masjid ini merupakan tempat singgah Syekh Maulana Ishaq. Di belakang itu ada batu tempat duduk Syech Maulana Ishaq dan sumur yang airnya dipercaya warga bisa menyembuhkan segala macam penyakit," kata Elyas.

Waktu berlalu. Masjid Tiban mengalami perkembangan. Tidak hanya memiliki luasan yang mula-mula bagian depan masjid kini diperluas hingga 900 meter persegi. Masjid yang kini berubah nama menjadi Masjid Jamik Tiban Babussalam ini makin terlihat megah. Takmir dan ulama setempat pun mengingatkan agar warga tak sampai kebablasan mengultuskan apa pun yang ada di sekitar masjid. Tapi warga wajib menjaga dan melestarikan masjid cagar budaya ini.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads