Festival Teater, Panggung Kreasi dan Edukasi Seni Peran Pelajar Banyuwangi

Festival Teater, Panggung Kreasi dan Edukasi Seni Peran Pelajar Banyuwangi

Ardian Fanani - detikJatim
Jumat, 25 Mar 2022 03:05 WIB
Festival Teater di Gedung Djuang 45 Banyuwangi yang digelar untuk menumbuhkan minat seni peran teater monolog.
Festival Teater di Gedung Djuang 45 Banyuwangi yang digelar untuk menumbuhkan minat seni peran teater monolog. (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Seni dan budaya menjadi perhatian Pemkab Banyuwangi. Untuk menumbuhkan bakat dan minat pelajar dalam dunia seni peran, khususnya teater monolog, Banyuwangi menggelar Festival Teater untuk pelajar SMA dan sederajat di Gedung Djuang 45.

"Festival ini digelar untuk memberi panggung anak-anak Banyuwangi yang memiliki minat di seni peran. Atraksi ini juga untuk mengapresiasi bakat dan hobi kesenian anak muda Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kamis malam (24/3/2022).

Ipuk menyempatkan diri untuk menyaksikan penampilan para finalis di Festival Teater itu. Dia mengaku bangga dengan anak-anak Banyuwangi yang menurutnya ternyata memiliki kemampuan seni peran. Dia bahkan mengatakan, penampilan mereka layaknya pelaku seni peran profesional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Festival Teater ini digelar Dewan Kesenian Blambangan (DKB) bekerja sama dengan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi (Cabdinprov) Jatim Wilayah Banyuwangi dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).

"Semoga muncul bibit baru dalam dunia seni peran. Terutama di kalangan anak muda kita sehingga seni peran tetap digandrungi para pelajar," kata Ipuk.

ADVERTISEMENT

Festival ini diikuti 19 peserta dari 16 sekolah di Banyuwangi. Setelah melalui tahap kurasi mulai 18 Maret lalu terpilih enam finalis untuk tampil di Teater Gedung Djuang Banyuwangi.

Ketua DKB Hasan Basri mengatakan bahwa festival itu digelar secara hybrid. Proses penilaian babak penyisihan dilakukan secara online. Para peserta mengunggah video pergelaran kelompoknya di kanal YouTube sekolah masing-masing.

Selanjutnya, video itulah yang akan dinilai oleh dewan juri kemudian dipilih enam penampil terbaik. Enam penampil terbaik itu yang diberi kesempatan mementaskan monolognya di lantai tiga Gedung Djang Banyuwangi.

"Setelah itu, dipilih juara untuk tiap kategori yaitu tiga penampil terbaik, sutradara terbaik, naskah terbaik, pemeran terbaik, dan artistik terbaik," kata Hasan.

Selain pementasan dan kompetisi teater monolog di dalam festival itu juga digelar workshop seni peran untuk memberikan edukasi kepada para pelajar yang memiliki ketertarikan di dunia seni peran.

Panitia penyelenggara Festival Teater Monolog Ingkan Prio Manunggal menambahkan, festival itu menjadi wadah bagi para seniman teater untuk bisa mengekspresikan bakatnya yang sudah diasah di sanggar teater sekolah.

"Sementara ini kesempatan mereka terbatas karena hanya pentas di sekolah. Melalui festival ini, mereka bisa terfasilitasi dan bisa saling berkompetisi. Tentu tetap dengan konsep mengedukasi lewat seni teater," katanya.

Harapannya, kata Ingkan, event festival ini bisa terus terselenggara secara berkelanjutan. "Melalui festival dan kompetisi di daerah ini akan lebih membanggakan dan mampu mengedukasi anak-anak pelajar tentang kedisiplinan melalui seni teater monolog," ujarnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads