Ada Kisah Menyeramkan di Balik Pembangunan Rumah Peninggalan Meneer Belanda

Ada Kisah Menyeramkan di Balik Pembangunan Rumah Peninggalan Meneer Belanda

Chuk Shatu W - detikJatim
Selasa, 15 Mar 2022 10:28 WIB
rumah meneer belanda
Rumah Meneer (Foto: Chuk Shatu W/detikJatim)
Bondowoso -

Sebuah rumah peninggalan Meneer Belanda di Bondowoso dikenal angker. Menurut warga setempat, ada kisah menyeramkan di balik pembangunannya. Berikut ceritanya.

Guest House 1927 Jampit terletak di Afdeling Jampit, Kebun Kalisat/Jampit, PTPN XII. Secara administratif, kawasan itu termasuk Desa Jampit, Kecamatan Ijen, Bondowoso.

Kisah di balik pembangunan rumah yang dibangun tahun 1927 itu masih lekang dalam ingatan seorang warga setempat. Salah satunya Semokdin. Dia memiliki ayah yang pernah menjadi pekerja bangunan di sekitar kawasan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingat persis, bapak memang sering cerita ketika saya masih kecil hingga remaja," tutur Semokdin saat berbincang dengan detikJatim di rumahnya, Selasa (15/3/2022).

Dia mengatakan, tepat di lokasi didirikan rumah Belanda yang kini bernama Guest House 1927 Jampit tertamam tumbal. Bukan benda yang ditanam, melainkan tubuh manusia.

ADVERTISEMENT

"Konon, ya dikubur hidup-hidup sebagai tumbal. Tidak diketahui warga mana. Yang jelas bukan warga sini," terang pria berusia 77 tahun tersebut.

Dari cerita sang ayah, pemberian tumbal manusia pada bangunan saat itu dipercaya sebagai penolak bala. Agar bangunan tersebut memiliki ketahanan dari gangguan duniawi.

"Warga sini yang sepuh-sepuh sudah tahu semua kok. Jadi kami enggak heran kalau di bangunan itu agak angker dan banyak hal-hal mistis," tandasnya.

Bangunan peninggalan Belanda bernama Guest House 1927 Jampit di Bondowoso memang tampak artistik. Namun seperti bangunan tua pada umumnya, rumah ini pun kerap dikaitkan dengan hal berbau mistis.

Berdasarkan informasi yang beredar, penampakan makhluk halus kerap terjadi di bangunan yang didirikan tahun 1927 ini. Mulai yang sekadar 'menyapa', menggoda, hingga yang membuat bulu kuduk berdiri.

Hal mistis yang kerap dirasakan warga setempat adalah munculnya suara-suara dari bangunan tua itu. Suara itu seperti riuh pesta yang diikuti para perempuan atau noni-noni Belanda. Sebab, ada juga canda tawa yang terdengar.

Beberapa kali juga terdengar suara percakapan dengan bahasa yang tidak dimengerti. Diduga percakapan itu menggunakan Bahasa Belanda.




(hse/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads