.webp)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membawa tanah dan air untuk ditanam di titik nol geodesi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Air yang dibawa diambil dari 7 tempat. Salah satunya di Petirtaan Sumber Tetek, Pasuruan.
Petirtaan Sumber Tetek berada di Dusun Belahan, Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Candi ini merupakan sebuah pemandian bersejarah di sisi timur Gunung Penanggungan yang dibangun pada masa Raja Airlangga tahun 1009 masehi.
Petirtaan Belahan, demikian sejumlah orang menyebut candi ini, dibuat dari susunan bata merah. Candi ini sangat sejuk dengan lanskap pepohonan hijau di sekitarnya. Yang khas dari candi ini terdapat arca Dewi Sri dan Dewi Laksmi di atas kolam. Arca Dewi Laksmi mengeluarkan air dari payudaranya yang langsung jatuh ke kolam. Itulah alasan warga menamai petirtaan ini sumber tetek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mengalir dari tetek Dewi Laksmi, air juga mengalir deras dari pipa di sisi kiri kolam. Air dari pipa juga jatuh ke kolam sehingga tidak pernah kering. Candi Sumber Tetek ramai dikunjungi wisatawan. Mereka datang untuk mandi, berendam, minum air atau hanya sekedar membasuh wajah.
Pengunjung juga mengambil air dibawa pulang. Konon, air pertirtaan ini berkhasiat sebagai pengobatan dan dipercaya membuat awet muda.
 Air Sumber Tetek yang Dibawa Khofifah ke IKN Nusantara/ Foto: Muhajir Arifin |
"Pengunjung ke sini kadang mandi, minum, kadang hanya membasuh wajah. Banyak juga yang bawa pulang air," kata Sulikin, salah seorang pengunjung, Senin (14/3/2022).
Suasana candi yang sejuk membuat pengunjung betah berlama-lama di tempat ini. Pengunjung juga memanfaatkan waktu untuk berfoto di lokasi.
Air sumber tetek yang tidak pernah berhenti mengalir juga menjadi sandaran warga saat musim kering. Sekitar 57 kepala keluarga sekitar lokasi mengandalkan air Sumber Tetek untuk kebutuhan berhari-hari.
Meski relatif jauh dari permukiman, warga antre mengambil air Sumber Tetek saat musim kemarau. "Kalau sedang musim sulit air, warga antre di sini," Irsyad, salah seorang warga.
(fat/fat)
