Aksi pencurian tali pocong terjadi di Sidoarjo pada Selasa (8/2). Warga menduga pelaku lebih dari satu orang karena bisa beraksi dalam waktu singkat.
Seperti yang disampaikan Yani (52), yang tinggal tak jauh dari Makam Desa/Kecamatan Tulangan. Ia mengaku heran dengan aksi pencurian tali pocong itu.
"Tidak menyangka dalam waktu singkat bisa membongkar makam. Saya menduga pelakunya lebih satu orang," kata Yani kepada detikjatim, Rabu (9/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai hal itu, Nyi Chintya Anjani, Guru Besar/Ketua Padepokan Tirto Segoro Arum memberikan penjelasan dengan kapasitasnya sebagai paranormal. Menurutnya, aksi pencurian tali pocong biasa dilakukan seorang diri.
"Itu hanya boleh dilakukan satu orang. Tidak bisa untuk berkelompok, dua atau tiga orang tidak bisa. Hanya satu orang," kata kata Chintya kepada detikjatim, Kamis (10/2/2022).
Ia menambahkan, pencuri tali pocong biasanya pelaku spiritual. Tidak semua orang bisa melakukannya.
"Karena yang mengambil tali pocong biasanya orang yang berilmu tinggi. Yang sudah punya ilmu. Kalau dia hanya orang awam tidak mungkin berani," terangnya.
Kemudian ia menjelaskan, pencuri tali pocong biasanya sudah memahami aturan mainnya. Seperti kuburan harus digali menggunakan tangan kosong tanpa alat apapun.
"Nah kalau untuk orang biasa nggak mungkin dong bisa secepat itu, kalau tidak mempunyai ilmu," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi pencurian tali pocong terjadi di Sidoarjo pada Selasa (8/2). Kuburan seorang wanita yang meninggal pada malam Jumat Legi (3/2) dibongkar.
"Kejadiannya Hari Selasa Kliwon dini hari. Yang dicuri tali pocong di kaki dan kepala," kata juru kunci makam, Sukardi.
(sun/sun)