Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memastikan 174 ton rempah Indonesia bebas kontaminasi cesium-137 dan kembali diekspor ke Amerika Serikat. Kepastian ini menjadi titik balik setelah sebelumnya produk rempah RI sempat masuk pengawasan ketat otoritas AS.
Sebanyak 8 kontainer berisi cengkeh dan kayu manis senilai Rp 14 miliar dilepas ke Amerika Serikat setelah lolos pengujian dan sertifikasi BPOM dan sesuai persyaratan U.S. FDA.
Kepala BPOM RI Prof. dr. Taruna Ikrar mengatakan persoalan cesium-137 bahwa berpotensi mengganggu ekspor pangan Indonesia dalam skala besar jika tidak segera diselesaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ekspor pangan Indonesia itu nilainya sekitar Rp 500 triliun per tahun. Pangan itu pada umumnya mengandung rempah. Jadi dengan terdampaknya dengan cesium 137 ini bisa dampaknya sangat besar," ujar Taruna di PT Terminal Peti Kemas Surabaya, Senin (15/12/2025).
Menurut Taruna, penyelesaian dilakukan melalui kerja lintas sektoral Satgas Penanganan Cs-137, sekaligus mengikuti standar yang ditetapkan Amerika Serikat.
"Kita yakin kalau kita sudah mampu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cesium 137 ini ke Amerika Serikat, masalah ini bisa rilis atau bisa selesai," tuturnya.
Ia menjelaskan, Amerika Serikat telah menetapkan Certificate Entity terkait ekspor rempah dari Indonesia.
"Kita sudah clear, produk-produk kita bisa kirim kembali ke Amerika Serikat yang berarti kita bisa kirim juga ke seluruh dunia," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Diplomasi dan Komunikasi Publik Satgas Penanganan Cs-137, Bara Krishna Hasibuan menegaskan bahwa kebijakan AS sebelumnya bukan pelarangan total, melainkan pengetatan pengawasan.
"USFDA tidak pernah menerapkan total banned. Yang ada itu pengetatan lewat red list dan yellow list," jelas Bara.
Ia menyebut, rempah yang diekspor kali ini berasal dari perusahaan yang masuk yellow list dengan BPOM bertindak sebagai lembaga sertifikasi.
"Untuk komoditas spices di yellow list, certifying entity-nya adalah BPOM. BPOM bekerjasama dengan BRIN dan lainnya melakukan pengujian dan mengeluarkan sertifikat bahwa produk tersebut bebas kontaminasi cesium-137," katanya.
Selain pemulihan ekspor, ia juga memastikan sumber kontaminasi cesium-137 di kawasan industri Cikande telah ditangani tuntas.
"Bahwa dekontaminasi yang dilakukan di kawasan industri cikande yang merupakan sumber kontaminasi sudah selesai dilakukan," pungkasnya.
(auh/abq)











































