Realisasi investasi di Kota Surabaya hingga triwulan III atau periode Januari-September 2025 mencapai Rp31,3 triliun. Capaian itu sudah mendekati target tahunan 2025 senilai Rp 42,69 triliun.
"Untuk tahun ini target kami Rp42,69 triliun. Alhamdulillah triwulan III kami sudah mendapat Rp31,3 triliun. Jadi, tinggal Rp11 triliun lagi. Insyaallah bisa menutup untuk target investasi di Surabaya," ujar Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Surabaya Lasidi, Kamis (27/11/2025).
Khusus realisasi pada triwulan III atau periode Juli-September 2025, investasi yang masuk mencapai Rp9,185 triliun. Nilai itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp8,4 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp784 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan sektor usaha, 3 bidang investasi tercatat menjadi penyumbang terbesar pada triwulan III. Sektor industri pengolahan menempati posisi tertinggi dengan nilai Rp1,904 triliun Kemudian perdagangan besar dan eceran (reparasi mobil dan sepeda motor) Rp961 miliar, dan sektor real estate Rp826 miliar.
Capaian investasi Surabaya selama 5 tahun terakhir menurutnya selalu memenuhi target. Pada 2024, realisasi investasi tercatat mencapai Rp40,47 triliun atau sekitar 101,35% dari target Rp39,94 triliun.
"Alhamdulillah mulai tahun 2020 sampai 2024, realisasi investasi kami tercapai. Tahun 2024 kami ditarget Rp39,94 triliun, Alhamdulilah tembus Rp40,47 triliun," ujarnya.
Pemkot Surabaya, kata Lasidi, akan terus mendukung kemudahan calon pengusaha maupun investor dengan menyediakan Klinik Investasi sebagai pusat pendampingan bagi pelaku usaha.
Layanan itu berlokasi di Lantai 3 Gedung Siola Surabaya dan menjadi sarana konsultasi lengkap bagi masyarakat yang ingin memulai atau mengembangkan usaha.
"Jadi Klinik Investasi itu membantu pelaku usaha. Kalau misalkan ingin usaha bisa di situ, diajari mulai dari bagaimana proses berkas sampai selesai" jelasnya.
"Di situ ada peta potensi mau usaha apa, di mana, nanti itu berapa tahun anggarannya dan berapa tahun bisa kembali. Di Klinik Investasi ada hitung-hitungannya," pungkasnya.
(dpe/abq)











































