PT Petrokimia Gresik mempertegas komitmen perusahaan dalam upaya dekarbonisasi global dengan memaparkan strategi ekonomi sirkular di forum perubahan iklim dunia Conference of the Parties (COP30) di Belém, Brazil. Di momen itu dipaparkan implementasi konkret transisi hijau yang sudah berjalan.
Senior Vice President Teknologi & K3LH Petrokimia Gresik Bambang Ariwibowo menjelaskan strategi dekarbonisasi perusahaan difokuskan pada pemanfaatan berbagai produk samping pabrik agar tidak menjadi limbah.
"Kami memaksimalkan seluruh potensi by product untuk diolah kembali menjadi bahan baku atau energi alternatif sehingga lebih efisien dan berkelanjutan," demikian pemaparan Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima detikJatim, Rabu (26/11/2025).
Direktur Utama Petrokimia Gresik Daconi Khotob menegaskan, pihaknya mengoperasikan 36 pabrik dengan kapasitas produksi 11 juta ton per tahun. Petrokimia Gresik berkomitmen menekan dampak lingkungan melalui pendekatan ekonomi sirkular.
"Penerapan ekonomi sirkular kami fokuskan pada pemanfaatan produk samping menjadi produk bernilai tambah. Yang awalnya cost center kini justru menghasilkan value dan mendukung pengurangan emisi karbon," tutur Daconi.
Dia menyebutkan hasil yang diperoleh mencakup peningkatan kualitas lingkungan, penurunan potensi risiko kesehatan dan keselamatan, serta memastikan lingkungan kerja yang lebih nyaman bagi karyawan.
Bambang merinci sejumlah implementasi yang sedang berjalan. Yakni optimalisasi gipsum, pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA), hingga pemanfaatan karbondioksida (CO₂) untuk produksi dry ice.
Inovasi yang menonjol dari sejumlah langkah dekarbonisasi yang telah dilakukan Petrokimia Gresik adalah penggunaan FABA sebagai bahan baku pengganti clay dalam pupuk NPK.
"FABA memiliki karakteristik setara clay. Penggunaannya juga sudah memenuhi standar SNI dan hasil uji lapangan menunjukkan performa pupuk tetap sama," jelasnya.
Pemanfaatan FABA ini membuat Petrokimia Gresik mampu mengurangi ketergantungan pada clay yang didapatkan melalui penambangan, sekaligus meningkatkan efisiensi produksi secara berkelanjutan.
Sebagai informasi, COP30 adalah forum internasional terbesar terkait perubahan iklim yang dihadiri puluhan ribu peserta dari berbagai negara. Dalam ajang itu, Petrokimia Gresik hadir sebagai salah satu wakil industri pupuk Indonesia yang menampilkan langkah nyata menuju transisi hijau.
Simak Video "Video: KLH Akan Bawa Hasil 14 Proyek Pengurangan Emisi Karbon ke COP30"
(dpe/hil)