Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan mengeklaim bahwa penempatan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun ke 5 bank mulai terasa dampaknya. Terutama dampak positif ke roda perekonomian Indonesia yang menurutnya sekarang melaju lebih lebih cepat.
Dia mengaku melihat dampak itu dari sejumlah aspek. Aspek pertama terlihat dari makin cepatnya pertumbuhan kredit di perbankan. Salah satu yang telah dimonitor peningkatan kredit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang mencapai 11% dari sebelumnya hanya di kisaran 8%.
"Jadi ada pick up kan ke atas, sudah naik, itu bagus," kata Purbaya di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aspek kedua yang turut dirasakan yakni adanya peningkatan peredaran uang primer atau M0. Pertumbuhan uang primer disebut telah mencapai 13%, dari sebelumnya bahkan stagnan di kisaran 0%.
"Tinggal tunggu waktu saja ekonomi secara keseluruhan akan semakin cepat," ucap Purbaya dengan yakin.
Purbaya optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2025 bisa mencapai 5,5%. Selain menempatkan dana di perbankan, permasalahan yang selama ini mengganggu aktivitas ekonomi akan dibereskan.
"Yang ilegal-ilegal itu saya akan beresin supaya industri tekstil lokal maju, garmen lokal maju, kita maju. Jadi, saya nggak akan ngasih pasar kita ke negara lain tanpa perlawanan," tegas Purbaya.
Sebagaimana diketahui, Purbaya telah menempatkan dana Rp 200 triliun itu ke lima bank sejak 12 September 2025. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI masing-masing Rp 55 triliun, sedangkan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Rp 25 triliun, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Rp 10 triliun.
Artikel ini sudah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini.
(dpe/abq)