Hingga Oktober ini, sudah ada 165 titik Sekolah Rakyat (SR) yang beroperasi di seluruh Indonesia. Dimulai pada Juli 2025 ada 63 SR, Agustus 37 SR, dan September hingga awal Oktober sebanyak 65 SR. Sementara itu, program Bantuan Sosial (Bansos) tengah dalam upaya pembenahan data digital agar tepat sasaran.
Guna mengoptimalkan program Asta Cita Presiden Prabowo yang telah memimpin hampir satu tahun ini, Kementerian Sosial berencana mengajukan tambahan anggaran kepada Menteri Keuangan Purbaya sebesar Rp 74 triliun.
"Kalau sekolah rakyat mengajukan sesuai kebutuhan, nanti ada arahan presiden terus kita ajukan ke DPR. Kita mengajukan untuk kepentingan sekolah rakyat dan Bansos juga," terang Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat meninjau Sekolah Rakyat di Banyuwangi, Kamis (2/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nilainya sekitar Rp 74 triliun," tambahnya.
Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu menyebut, program Bansos menyasar 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan lebih dari 18 juta KPM untuk bantuan sembako.
"Kita menyasar 10 juta KPM untuk PKH dan 18 juta lebih KPM untuk sembako," jelas Gus Ipul.
Ia menegaskan, seluruh anggaran tersebut nantinya bakal langsung dikirim secara tunai kepada penerima manfaat, bukan melalui Kemensos.
"Bantuan itu nanti untuk langsung cash transfer ke keluarga penerima manfaat, bukan ke kita," tegasnya.
Menurut Gus Ipul, pekerjaan rumah yang harus dibenahi adalah soal ketepatan sasaran. Pasalnya, selama ini penyaluran bansos disinyalir masih kurang tepat hingga mencapai kisaran 50%.
"Yang jadi PR kita adalah KPM ini siapa yang paling layak menerima, jangan sampai tidak tepat sasaran," pungkasnya.
(auh/hil)