Begini Cara Konkret Khofifah Menekan Angka Pengangguran di Jatim

Begini Cara Konkret Khofifah Menekan Angka Pengangguran di Jatim

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 01 Okt 2025 20:30 WIB
Faiq AzmiGubernur Jatim Khofifah saat menghadiri acara Job Fair Inklusif 2025 bertajuk Merdeka Berkarir: Find Your Bright Future di Surabaya.
Gubernur Jatim Khofifah saat menghadiri acara Job Fair Inklusif 2025 bertajuk 'Merdeka Berkarir: Find Your Bright Future' di Surabaya. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Pemprov Jatim menggelar Job Fair Inklusif 2025 bertajuk 'Merdeka Berkarir: Find Your Bright Future' di Surabaya selama dua hari ini. Gelaran ini melibatkan 67 perusahaan dengan total 5.589 lowongan kerja yang menjadi upaya strategis Pemprov Jatim untuk menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).

Job fair yang digelar Disnakertrans Jatim dalam rangka menyambut HUT ke-80 Provinsi Jatim itu secara khusus mengusung semangat inklusif. Di bursa kerja kali ini ada 5.589 lowongan yang tersedia terdiri dari 3.894 lowongan dalam negeri, 1.848 lowongan luar negeri, dan 163 lowongan khusus bagi disabilitas.

Khofifah Indar Parawansa menegaskan Job Fair Inklusif 2025 sebagai respon nyata Pemprov Jatim terhadap maraknya isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang melanda masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah bagian dari cara kita menjawab kebutuhan masyarakat. Kita mendengar di sana ada PHK, di sana ada PHK, di sana ada PHK," ungkap Khofifah, Rabu (1/10/2025).

Khofifah mengapresiasi kemitraan strategis dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (Dudika) yang telah berhasil menyediakan ribuan peluang pekerjaan bagi masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Kembali saya menyampaikan terima kasih seluruh Dudika. Terima kasih, baik yang menyiapkan untuk lowongan di dalam maupun di luar negeri," katanya.

Lebih lanjut, Khofifah menekankan bahwa pencarian kerja tidak hanya berhenti pada kesesuaian antara keterampilan (skill) pelamar dengan kebutuhan perusahaan, tetapi juga harus linear dengan kecenderungan dan kondisi masing-masing pencari kerja.

"Bukan hanya kesesuaian antara skill yang dimiliki dengan kebutuhan tenaga kerja, tetapi juga linear dengan masing-masing pencari kerja," tegasnya.

Ia mencontohkan, pertimbangan lokasi kerja menjadi krusial, terutama bagi pencari kerja perempuan yang sudah berkeluarga.

"Di bidang apa dan di mana itu penting untuk mereka putuskan. Terutama bagi perempuan yang sudah berkeluarga. Karena mereka tidak mudah meninggalkan anggota keluarganya jikalau tempat bekerja yang tersedia relatif jauh dari keluarga," jelas Khofifah.

Kepala Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto menjelaskan bahwa tema Merdeka Berkarir bertujuan memberikan ruang kebebasan bagi setiap orang tanpa terkecuali untuk mengakses peluang kerja sesuai minat, bakat, dan kreativitas baik di sektor formal maupun informal.

"Job Fair ini dimaksudkan untuk mendukung program pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka di Jawa Timur," ujar Sigit.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, pada Februari 2025 tingkat pengangguran terbuka sebesar 3,61% atau turun 0,13% poin dibandingkan Februari 2024.

Kemudian, ada 8,61 juta orang (36,09%) bekerja pada kegiatan formal, turun sebesar 0,79% poin dibanding Februari 2024. Sementara itu,%tase setengah pengangguran di Jatim naik sebesar 0,12% poin, sedangkan pekerja paruh waktu turun 0,15% poin dibandingkan Februari 2024.

Harapannya, tingkat pengangguran terbuka di Jatim dapat terus ditekan melalui job fair inklusif ini. Ribuan lowongan yang disediakan diharapkan mampu menyerap pencari kerja sesuai dengan kompetensi masing-masing. Hingga saat ini tercatat ada 7.000 orang pendaftar.

Untuk menghindari kepadatan, pelaksanaan job fair dibagi 2 sesi per hari. Selain itu, Disnakertrans juga menggelar Job Fair Virtual yang akan digelar pada 1 Oktober-5 Oktober 2025 sekaligus menjadi rangkaian kegiatan Jatim Fest 2025 sehingga membuka akses lebih luas bagi pencari kerja dari berbagai daerah.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads