Manisnya semangka tak hanya terasa di lidah, tapi juga di kantong petani Lumajang. Dengan lahan 7.000 meter persegi, Sumarli berhasil memanen 25 ton semangka jenis Madrid yang segar, besar, dan bikin cuan ratusan juta rupiah.
Musim kemarau membawa berkah tersendiri bagi Sumarli. Warga Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang ini sukses membudidayakan semangka jenis Madrid.
Semangka Madrid dikenal berukuran besar, bisa mencapai 8 kilogram per buah, dengan rasa manis dan segar. Tanaman ini bisa dipanen setelah berusia 65 hari sejak ditanam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lahan tersebut, para pekerja tampak sibuk memanen buah semangka. Dari total 7.000 meter persegi, Sumarli mampu menghasilkan hingga 25 ton semangka.
"Luas lahan 7.000 meter persegi jenis semangka Madrid, kelebihannya lebih merah dan lebih manis. Sekali panen bisa dapat 25 ton," ujar petani semangka Sumarli kepada detikJatim, Kamis (25/9/2025).
Saat musim panen, sejumlah warga sengaja datang langsung ke lokasi untuk membeli dan menikmati kesegaran semangka dari kebun.
"Makan jenis semangka Madrid rasanya lebih mantap dari yang lain, manisnya full. Ke sini biar dapat semangka yang segar dengan harga terjangkau," kata salah satu warga, Hanafi.
Bupati Lumajang Indah Amperawati menyebut, semangka memiliki potensi besar, terutama di musim kemarau. Semangka juga menjadi alternatif tanaman pengganti padi karena tidak membutuhkan banyak air.
"Semangka ini bisa untuk tanaman pengganti dari padi saat musim kemarau. Untuk potensinya bagus, terutama di wilayah Kecamatan Yosowilangun, Tekung, dan Sumbersuko ini," ujar Indah.
Semangka jenis Madrid dijual seharga Rp 5.500 per kilogram. Dari panen ini, Sumarli bisa meraup cuan hingga Rp 120 juta. Semangka miliknya tak hanya laris di Lumajang, tapi juga dikirim hingga Surabaya dan Yogyakarta.
(irb/hil)