Harga daging ayam broiler atau ayam ras pedaging di sejumlah pasar tradisional Kota Probolinggo, mengalami lonjakan signifikan dalam sepekan terakhir. Kenaikan ini terjadi pasca-demonstrasi besar-besaran di beberapa daerah Indonesia, ditambah dengan menipisnya stok ayam di wilayah setempat.
Pantauan detikJatim di Pasar Baru, pasar terbesar di Kota Probolinggo, harga daging ayam broiler pada Kamis (18/9/2025) siang, menembus kisaran Rp 40 ribu hingga Rp 42 ribu per kilogram. Padahal, sebelumnya harga normal hanya berada di kisaran Rp 34 ribu hingga Rp 35 ribu per kilogram.
Menurut sejumlah pedagang, kenaikan harga ini dipicu menurunnya pasokan ayam dari peternak. Banyak tengkulak bahkan harus mengambil pasokan dari luar daerah, seperti Solo, Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ada yang jual Rp 43 ribu per kilogram, di sini Rp 40 ribu. Stok ayam berkurang, banyak peternak yang ayamnya mati di kandang. Harga naik sudah sekitar 10 hari, sejak demo rusuh itu sampai sekarang. Normalnya ya Rp 35 ribu per kilo," ujar Erni, salah satu pedagang ayam pedaging di Pasar Baru.
Kenaikan harga tersebut berdampak pada sepinya pembeli. Mereka yang tetap membeli daging ayam pun cenderung mengurangi jumlah belanja.
"Biasanya pelanggan ambil 5 kilogram, sekarang paling beli 3 kilogram karena harganya mahal. Pembeli masih ada, tapi belinya sedikit-sedikit. Ayam potong Rp 40 ribu per kilogram, kalau ayam kampung malah sudah Rp 80 ribu per kilogram," ungkap Murdiana, pedagang lainnya.
Tidak hanya ayam broiler, harga daging ayam kampung juga ikut melonjak tajam hingga menyentuh Rp 80 ribu per kilogram. Pedagang dan masyarakat berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga, agar tidak semakin memberatkan konsumen dan pelaku usaha kecil di pasar tradisional.
(irb/hil)