Khofifah Ungkap 99% Kopdes Merah Putih di Jatim Sudah Berbadan Hukum

Khofifah Ungkap 99% Kopdes Merah Putih di Jatim Sudah Berbadan Hukum

Faiq Azmi - detikJatim
Jumat, 22 Agu 2025 14:30 WIB
Gubernur Khofifah saat memaparkan capaian Kopdes Merah Putih
Gubernur Khofifah saat memaparkan capaian Kopdes Merah Putih/Foto: Istimewa
Surabaya -

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan capaian program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Jatim. Capaian tersebut didapat dari progres yang berjalan sejak program ini pertama kali dicanangkan hingga pertengahan Agustus 2025.

Menurut Khofifah, saat ini terdapat 8.420 atau 99 persen dari total 8.494 unit Kopdes Merah Putih yang berbadan hukum merupakan koperasi baru. Sedangkan sisanya sebanyak 74 unit Kopdes Merah Putih merupakan pengembangan.

"68 Kopdes Merah Putih sudah mulai beroperasi di kabupaten/kota seluruh Jawa Timur," ujar Khofifah, Jumat (22/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pelaksanaan program Kopdes Merah Putih, Khofifah mengungkap sejumlah kendala yang dihadapi di lapangan. Rata-rata, Kopdes Merah Putih menghadapi persoalan di permodalan.

ADVERTISEMENT

"99 persen Kopdes Merah Putih di Jawa Timur merupakan koperasi baru, rata-rata permodalannya di bawah Rp2 juta, sehingga diperlukan penguatan modal.

Mengatasi kendala ini, Khofifah menawarkan beberapa solusi. Pertama, berbagi proses dengan sejumlah lembaga keuangan baik Himpunan Bank Negara (Himbara), Danantara, maupun Bank Pembangunan Daerah.

"Berbagi proses ini tentu nanti akan sangat terkait. (Misalkan) Bulog ini apakah akan konsinyasi, dan seterusnya," kata dia.

Khofifah juga menyinggung soal skema pembayaran pasokan barang. Seperti diketahui, sejumlah komoditas yang akan diperjualbelikan melalui Kopdes Merah Putih dipasok dari beberapa BUMN, di antaranya beras SPHP dari Bulog, gas Elpiji dari PERTAMINA Patra Niaga, pupuk dari Pupuk Indonesia.

"Jikalau skema pembayarannya adalah cash on delivery, maka memang butuh modal yang besar," kata dia.

Untuk hal tersebut, Khofifah menawarkan skema pembayaran konsinyasi. Di mana BUMN memasok komoditasnya, sementara Kopdes Merah Putih menyediakan lapaknya.

Dalam sistem konsinyasi, Kopdes Merah Putih selaku pihak penjual tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk berjualan. Sementara pendapatan Kopdes Merah Putih berasal dari bagi hasil atas penjualan komoditas yang sudah dipasok BUMN sesuai angka yang disepakati.

"Barang yang disuplai BUMN dapat menggunakan skema konsinyasi dan bisa diberikan harga lebih murah. Memang kalua misalkan gula dari Bulog dan dana dari ID Food ini sebagai solusi permasalahan modal sehingga Kopdes Merah Putih hanya sediakan gerai dan rak untuk display," ucap dia.

Solusi lainnya, Khofifah mendorong adanya perlakuan khusus kepada Kopdes Merah Putih yang dibentuk berdasarkan instruksi Presiden. Salah satunya dengan pemanfaatan dana CSR dari perbankan untuk penguatan modal koperasi.

"Dana CSR untuk pendampingan bisnis, tata kelola, dan dana promosi untuk makeup gerai dan mencantumkan logo bank pada gerai tersebut," terang Khofifah.

Cara ini, kata dia, sudah diterapkan koperasi di Jabon, Sidoarjo. Koperasi tersebut memasang logo bank BRI di gerainya. "Kalau itu bisa diikuti dengan yang lain, tentu akan bagus," kata dia.

Menteri Koordinator bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengapresiasi capaian program Kopdes Merah Putih yang dipaparkan Khofifah. Dia berharap capaian ini bisa pula diterapkan oleh provinsi lain. "Semoga ini (capaian Jatim) bisa menjadi pilot project daerah lain,"

Lebih lanjut, Zulkifli mengakui memang masih banyak hambatan dalam pelaksanaan program di lapangan. Karena itu, dia menilai peran satgas sangat penting.

"Perlunya satgas itu untuk membina. Jika bisa, saya minta tiga tahun dibina," ucap Zulkifli.




(faa/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads