LPS Financial Festival 2025

Dulu Nyontek Amerika, Kini LPS Dilirik Negeri Paman Sam

Aprilia Devi - detikJatim
Kamis, 07 Agu 2025 14:15 WIB
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa di hari kedua LPS Financial Festival. (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memasuki usianya yang ke-20 tahun pada 2025 ini. Meski awalnya lahir dari krisis besar dan meniru sistem Amerika Serikat, LPS kini justru jadi panutan bagi negeri Paman Sam.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, lembaga ini terinspirasi dari Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), menyusul krisis moneter 1997-1998 yang mengguncang Indonesia.

"Kenapa LPS didirikan, karena krisis 97-98. Kita tahu krisis besar karena semua berbondong-bondong ke bank tarik uang, banknya jatuh. Tidak terkecuali. Dari pengalaman di Amerika, kalau ada lembaga seperti FDIC, maka bank runs akan semakin sedikit," ujar Purbaya pada gelaran LPS Financial Festival di Dyandra Convention Center Surabaya, Kamis (7/8/2025).

LPS sendiri resmi berdiri tahun 2005 untuk memperkuat sistem keuangan nasional dan memberi rasa aman bagi para nasabah. Namun, kiprah LPS tak berhenti di situ. Kini justru Amerika yang menaruh perhatian pada strategi komunikasi dan edukasi publik yang dilakukan LPS.

"Jangan dikira kita hanya belajar dari Amerika. Di bawah pimpinan saya, LPS makin gagah. Amerika belajar dari kita bagaimana cara kita promosikan (penjaminan simpanan) ke masyarakat," beber Purbaya.

Bahkan, Purbaya mengaku sempat diminta menjelaskan langsung strategi promosi LPS kepada perwakilan FDIC dalam sebuah konferensi internasional. Akan tetapi gaya santai, ia menyebut pendekatan LPS tak akan mudah ditiru di negeri seberang.

"Saya kasih tahu. Tapi saya yakin mereka nggak bisa tiru yang ini, karena di sana nggak ada CT Corp," kelakarnya.

Ia turut menyinggung kolaborasi LPS dengan Transmedia sebagai salah satu kunci keberhasilan edukasi literasi keuangan di Indonesia.

Selama kepemimpinannya, Purbaya kerap mendorong sosialisasi penjaminan simpanan secara kreatif dan luas. Mulai dari kampanye lintas platform hingga pendekatan langsung ke masyarakat, semua dilakukan demi memperkuat kepercayaan publik terhadap sektor keuangan.

Kini, setelah dua dekade berdiri, LPS pun tak hanya menjaga stabilitas sistem perbankan dalam negeri, tapi juga diakui sebagai contoh inovatif dalam membangun kepercayaan publik, bahkan oleh negara sekelas Amerika.

Purbaya kemudian juga menyentil cara pandang publik agar tidak terlalu bergantung pada analisis dan prediksi para ekonom global. Ia mengingatkan bahwa tak semua proyeksi dari luar negeri selalu tepat dan patut dijadikan patokan mutlak.




(auh/hil)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork