Progres Positif Koperasi Desa Merah Putih di Bumi Majapahit

Progres Positif Koperasi Desa Merah Putih di Bumi Majapahit

Faiq Azmi - detikJatim
Jumat, 01 Agu 2025 15:40 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau Kopdes Merah Putih
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau Kopdes Merah Putih/Foto: Faiq Azmi/detikJatim
Surabaya -

Jumlah Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang beroperasi di Jawa Timur terus menunjukkan progres. Dari awalnya 26 Kopdes Merah Putih yang beroperasi di Jatim, kini telah bertambah menjadi 36.

"Kopdes Merah Putih saat ini yang sudah beroperasi dan memiliki usaha ada 36," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Endy Alim Abdi Nusa di Surabaya, Jumat (1/8/2025).

Menurut Endy, Kopdes Merah Putih di Jatim mayoritas telah memiliki usaha penjualan sembako. Ke depan, Kopdes Merah Putih di Jatim akan menjual aneka ragam kebutuhan sesuai kearifan lokal masing-masing daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi mayoritas jual sembako. Omzetnya juga sangat bagus sudah mencapai jutaan per Kopdes Merah Putih dan ada yang sampai puluhan juta," terangnya.

ADVERTISEMENT

Sesuai arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Endy memastikan pihaknya terus melakukan percepatan terhadap operasional Kopdes Merah Putih secara bertahap. Apalagi, ada target khusus dari Presiden Prabowo Subianto agar Kopdes Merah Putih yang sudah berbadan hukum dapat beroperasi semua tahun 2025 ini.

"Target Pak Prabowo, akhir tahun bisa beroperasi. Tapi kita pelan-pelan. Jadi keinginan kita sampai dengan Agustus itu mungkin satu kecamatan, satu koperasi yang beroperasional," katanya.

Endy juga menegaskan Dinkop Jatim akan mengawal Kopdes Merah Putih termasuk dalam mengakses permodalan dan menjangkau perusahaan-perusahaan besar untuk mensuplai barang.

"Ini akan terus kami dampingi, sehingga koperasi ini bisa jadi distributor LPG, distributor pupuk dan lain-lain, bisnisnya bisa semakin berkembang," tambahnya.

Untuk mewujudkan itu semua, Endy mendorong kepada Kopdes Merah Putih agar pro aktif dalam mengoperasikan koperasinya. Misalnya mereka menyediakan data tentang apa yang dibutuhkan sehingga dinas bisa langsung membantunya.

"Kita harapkan teman-teman proaktif menyusun model bisnis," pintanya.

"Kalau ada proposalnya, nanti bisa diajukan ke Bulog, Pupuk Indonesia dan Pertamina. Bisa dibuat model konsinyasi," pungkasnya.




(faa/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads