Kampung Bendera Surabaya Lesu Jelang HUT ke-80 RI

Kampung Bendera Surabaya Lesu Jelang HUT ke-80 RI

Aprilia Devi - detikJatim
Kamis, 31 Jul 2025 16:45 WIB
Kampung Bendera Surabaya di Jalan Darmokali masih sepi pembeli.
Kampung Bendera Surabaya di Jalan Darmokali masih sepi pembeli. (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Semarak kemerdekaan mulai terasa di berbagai sudut kKota Surabaya. Namun, ada yang berbeda di Kampung Bendera Jalan Darmokali, Wonokromo. Kawasan yang biasanya semarak dengan hiruk-pikuk penjual dan pembeli atribut merah putih, kini terlihat lebih lengang dari tahun-tahun sebelumnya.

Deretan toko-toko bendera yang biasanya jadi pusat perhatian menjelang 17 Agustus itu tampak mulai beroperasi, tapi geliatnya belum terlalu terasa. Puluhan bendera, dekorasi, dan pernak-pernik terpajang, namun belum banyak yang tersentuh pembeli.

Beberapa pedagang memang mulai kedatangan pembeli, namun mayoritas mengakui jika tahun ini penjualan cukup lesu. Seperti yang diungkapkan oleh Safitri (32).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dibandingkan dengan dulu, sekarang agak sepi. Lebih banyak yang beli online, dan itu pun belum sebanyak biasanya," ujar Safitri kepada detikJatim, Kamis (31/7/2025).

ADVERTISEMENT

Pedagang yang sudah berjualan lebih dari 10 tahun di Kampung Bendera itu menyebut bahwa ia masih menantikan para pembeli untuk memborong benderanya.

"Pembeli sebenarnya dari Surabaya, Sidoarjo, Malang, Kediri, semoga nanti di atas tanggal 5 Agustus gitu mungkin bisa ramai," harapnya.

Kampung Bendera Surabaya di Jalan Darmokali masih sepi pembeli.Kampung Bendera Surabaya di Jalan Darmokali masih sepi pembeli. Foto: Aprilia Devi/detikJatim

Dirinya sendiri menyediakan sekitar puluhan jenis bendera dan beberapa aksesoris merah putih, dari yang kecil untuk dekorasi rumah, hingga umbul-umbul besar untuk kantor dan sekolah.

"Macam-macam ya ukuran dan harganya untuk bendera atau umbul-umbul. Tapi paling banyak dicari itu umbul-umbul 4 meter, paling besar kita sediakan sampai ukuran lapangan itu 200 meter," jelasnya.

Senada, Nur (48) pedagang lain di kawasan itu turut mengungkapkan kondisi serupa. Menurutnya, jenis bendera rumah ukuran 60x90 cm dan 80x120 cm masih menjadi primadona, tapi jumlah pembeli yang datang langsung bisa dihitung jari.

"Harga bendera rumah mulai Rp 20 ribuan. Tapi yang datang beli langsung gak seramai dulu. Mungkin banyak yang beli online," katanya.

Meski kondisi pasar agak lesu, para pedagang tetap bertahan dengan harapan mendekati tanggal 17 Agustus, pembeli akan mulai memadati kampung ini.

Mereka juga tetap menjaga jam operasional toko dari pagi hingga malam hari, berharap suasana semangat kemerdekaan bisa menggugah minat warga untuk turut menyemarakkan peringatan HUT ke-80 RI.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads